Jahra, Ikhmal Amalia and Firmandhani, Satriya Wahyu and Pandelaki, Edward Endrianto (2021) Perumahan Vertikal Komunitas Kreatif Kota Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

	Text 0 COVER DAFTAR ISI_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Published Version Download (983kB)
	Text 1 BAB I_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Published Version Download (853kB)
	Text 2 BAB II_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text 3 BAB III_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text 4 BAB IV_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text 5 BAB V_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text 6 DAFTAR PUSTAKA_PERUMAHAN VERTIKAL KOMUNITAS KREATIF KOTA SEMARANG_IKHMAL AMALIA JAHRA_21020117120011.pdf - Published Version Download (583kB)

Abstract

Dijelaskan pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2016-2021, jika ada beberapa permasalahan dan
isu-isu strategis yang menjadi fokus pembangunan Pemerintah Kota Semarang. Berdasarkan hasil
analisis permasalahan pembangunan daerah, maka diketahui permasalahan utama Kota Semarang
yaitu “Belum optimalnya kesejahteraan masyarakat Kota Semarang”. Kemudian, hal tersebut
dijabarkan lebih lanjut menjadi empat pokok permasalahan, salah satunya pokok pada point ketiga,
yaitu “Belum optimalnya pembangunan tata ruang dan penyediaan infrastruktur dasar”.
Permasalahan dan isu tersebut merupakan hal-hal yang hubungannya dekat dengan hunian.
Mengutip data BPS SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) pada tahun 2017, diketahui jika Kota
Semarang menjadi kota dengan kebutuhan tempat tinggal tertinggi se-Provinsi Jawa Tengah, yakni
sebesar 163,643 unit untuk backlog kepemilikan, dan 94,962 unit backlog kepenghunian. Berdasarkan
data yang tertera pada RPJMD Kota Semarang tahun 2016-2021, jika rata-rata pertumbuhan lahan
terbangun di Kota Semarang dari tahun 1999 hingga 2014 mencapai 742,5 Ha/tahun atau sekitar 15%
di tahun 1999 dan 44,1% di tahun 2014. Jika laju pertambahan lahan terbangun dibiarkan
sebagaimana adanya, tanpa intervensi perencanaan pembangunan, maka dapat diprediksi 16 sampai
17 tahun kedepan seluruh luasan wilayah Kota Semarang akan menjadi lahan terbangun seluruhnya.

Actions (login required)

View Item