SUMPENA, SALSABILLA MUTHI’AH (2024) KEBERHASILAN WITHDRAWAL AGREEMENT UNITED KINGDOM - EUROPEAN UNION PASCA REFERENDUM BREXIT (2016 – 2020). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Download (559kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (264kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (364kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Download (410kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Download (205kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (210kB)

Abstract

Kesepakatan brexit yang sulit untuk dicapai menjadi latar belakang
penelitian ini. Referendum kedua brexit telah dilakukan pada 26 Juni 2016 dengan
hasil menunjukkan bahwa UK akan mengakhiri keanggotaannya di EU. Setelah
diberlakukan Pasal 50 Lisabon oleh Theresa May sebagai syarat brexit kepada EU,
ketentuan brexit ditetapkan pada 29 Maret 2019. Namun, kesepakatan brexit
mengalami penolakan dan penundaan baik dari domestik UK maupun dewan EU
hingga 31 Oktober 2019. Hingga Theresa May mengundurkan diri dan digantikan
Boris Johnson kesepakatan brexit tetap mengalami kendala. Meskipun kompleks,
kesepakatan brexit (Withdrawal Agreement) dapat terlaksana bersamaan dengan
resminya brexit pada 31 Januari 2020.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan mengapa Withdrawal
Agreement dapat berhasil dilaksanakan antara UK dan EU. Selain itu, untuk
menjelaskan keterkaitan antara peran pihak internasional dan domestik dalam
terjadinya kesepakatan internasional.
Upaya menjawab permasalahan dan tujuan penelitian dilakukan dengan
menggunakan teori Two Level of Games oleh Robert. K. Putnam sebagai kerangka
pemikiran teoritis terkait diplomasi dan negosiasi. Obyek penelitian ini adalah
Dewan Komisi Uni Eropa, Pemerintah UK dan pihak domestik terkait sebagai
pihak yang memutuskan kesepakatan.
Hasil temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa keberhasilan
Withdrawal Agreement karena penawaran yang diberikan Boris Johnson dalam
negosiasi domestik dan internasional berupa penghapusan ketentuan backstop
dalam kesepakatan dan kemampuan veto Majelis Stormont di Irlandia Utara untuk
mempertahankan Perjanjian Belfast di perbatasan Pulau Irlandia sehingga setelah
berakhirnya masa transisi brexit Irlandia Utrara dapat memilih tetap mengikuti
Pabean EU atau memutuskan veto dan mengikuti negara bagian UK lainnya dapat
memperkuat keputusan domestik menyetujui kesempatan. Selain itu, adanya
negosiasi lanjutan terkait kesepakatan dagang dengan EU pada masa transisi turut
memberikan pengaruh pada keputusan EU menyepakati Withdrawal Agreement.
Kata Kunci; Withdrawal Agreement, Brexit, Two Level Games, United Kingdom,
European Union

Actions (login required)

View Item