Zakiyah, Nurwasilah Rizqan (2023) NARASI PROSES ADAPTASI KOMUNIKASI MAHASISWA TUNANETRA DI PERGURUAN TINGGI. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (658kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (215kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (106kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Download (321kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Download (27kB)
	Text BAB V.pdf - Submitted Version Download (15kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (84kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (498kB)

Abstract

Mahasiswa tunanetra mengalami beragam hambatan dalam proses
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
proses adaptasi komunikasi mahasiswa tunanetra di perguruan tinggi inklusi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan analisis
naratif dengan struktur analisis narasi model Lacey dan Gillespie yang merupakan
pengembangan dari Tzvetan Todorov. Teori yang digunakan adalah Teori Adaptasi
Interaksi serta Teori Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian. Informan
penelitian adalah tiga orang mahasiswa tunanetra (buta total dan low vision) pada
perguruan tinggi inklusi di Kota Mataram yang diwawancara secara mendalam
terkait pengalaman hidup mereka dalam proses adpatasi komunikasi di perguruan
tinggi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses adaptasi komunikasi
masing-masing mahasiswa tunanetra di perguruan tinggi melahirkan berbagai
strategi berdasarkan pengalaman terdahulu, jaringan komunikasi, serta dukungan
(support) orang terdekat. Proses adaptasi komunikasi informan I menggunakan
komunikasi asertif untuk membangun jaringan dengan teman dan dosen dalam
beradaptasi termasuk dalam melawan diskriminasi yang dilakukan oleh dosennya
sendiri. Proses adaptasi informan II yang menjalani sistem perkuliahan online yang
membuatnya tidak berinteraksi langsung dengan dosen dan teman dalam proses
pembelajaran sehingga membuatnya seringkali berkomunikasi secara diadik
kepada pengelola kampus untuk mendapatkan akses yang sesuai dengan
kebutuhannya. Proses adaptasi Informan III menjalani hambatan dengan support
orang terdekat, pengalamannya yang tidak berasal dari SMA inklusi membuatnya
membutuhkan waktu lebih lama dalam beradaptasi namun jaringan komunikasi
antara dirinya dengan sesama tunanetra dan juga dosen membantunya untuk tetap
bertahan menjalani perkuliahan. Bentuk interaksi ketiga informan yang dilakukan
sebagai upaya beradaptasi adalah menceritakan kebutuhan mereka kepada orang
lain dan membangun jaringan dengan berbagai pihak. Dalam rangka beradaptasi
dengan ketidakpastian dan kecemasan yang mereka alami, para mahasiswa
tunanetra menggunakan komunikasi diadik untuk menjelaskan secara langsung apa
yang menjadi kecemasan dan ketidakpastian yang mereka pikirkan. Penelitian ini
memberikan wawasan tentang pengelolaan komunikasi dan adaptasi mahasiswa
tunanetra serta implikasinya bagi pengembangan pendidikan inklusi yang lebih
baik.
Kata Kunci : Mahasiswa Tunanetra, Pendidikan Inklusi, Adaptasi Interaksi,
Komunikasi Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian.

Actions (login required)

View Item