Praditya, Catherine and Farida, Elfia and Prabandari, Adya Paramita (2020) IMPLIKASI YURIDIS BAGI PARA PIHAK TERHADAP MoU TENTANG PROMOSI GAYA HIDUP SEHAT MELALUI SEPAK BOLA ANTARA WHO DAN FIFA. - 035 HI 2020. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
![]() |
Text
Catherine Praditya - cover.pdf Download (289kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - abstrak.pdf Download (12kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (210kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (379kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (59kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (363kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (12kB) |
![]() |
Text
Catherine Praditya - dapus.pdf Download (301kB) |
Abstract
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan bebas tembakau menjadi alasan utama bagi FIFA dam WHO untuk membuat Memorandum of Understanding between World Health Organization and Federation Internationale de Football Association on Promoting Healthy Lifestyles through Football, 2019. Hal tersebut supaya setiap orang yang berada di lingkungan turnamen sepak bola untuk melindungi diri dari bahaya paparan asap rokok. Permasalahan yang diteliti adalah implikasi yuridis dari MoU bagi WHO dan FIFA, kewajiban para pihak dan konsekuensi apabila salah satu pihak menyalahi aturan MoU antara WHO dan FIFA. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Data yang dikumpulkan berasal dari data sekunder. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif yang disajikan dalam bentuk uraian yang bersifat deskriptif analitis. Pada kesimpulannya, MoU menimbulkan implikasi yuridis berupa kewajiban hukum masing-masing pihak yang bersifat soft law. Berkaitan dengan Pasal 7 MoU, jika ada kerugian yang ditimbulkan baik oleh WHO maupun FIFA, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. MoU dapat dilanjutkan dengan perjanjian yang lebih bersifat hard law supaya mempunyai kewajiban yang mengikat secara hukum, karena dapat mencantumkan lebih banyak klausula dan mengatur sanksi secara tegas.
Kata Kunci: MoU, WHO, FIFA, Lifestyles
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | MoU, WHO, FIFA, Lifestyles |
Subjects: | Law |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Mr Perpus FH1 |
Date Deposited: | 18 Feb 2025 01:42 |
Last Modified: | 18 Feb 2025 01:42 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/9770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |