Liwananda, M. Tegar Tomi and Astrika, Lusia (2020) STUDI EVALUASIKEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DALAM PEMENUHAN KLASTER HAK SIPIL DAN KEBEBASAN DI KOTA SEMARANG /21/PEM/2020. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text COVER.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text BAB I.pdf - Published Version Download (884kB)
	Text BAB II.pdf - Published Version Download (608kB)
	Text BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (589kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (822kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (1MB)

Abstract

Program Kota Layak Anak yang dijalankan oleh pemerintah tidak semuanya berjalan lancar tanpa bantuan dari elemen masyarakat harus sadar bahwa ini merupakan tanggung jawab bersama dan bukan hasil kerja satu instansi saja sehingga perlu sinergitas antara satuan kerja pemerintah daerah dan juga masyarakat serta harus ada komitmen dari masyarakat untuk melaksanakan program Kota Layak Anak. Pemenuhan hak sipil dan kebebasan yang merupakan hak paling mendasar yang harus dimiliki oleh anak dan harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka menuju Kota Layak Anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan Kota Layak Anak khususnya dalam pemenuhan klaster hak sipil dan kebebasan di Kota Semarang serta apa saja kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori evaluasi kebijakan dari William Dunn yang terbagi menjadi 6 indikator yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsifitas, dan ketepatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan klaster hak sipil dan kebebasan pelaksanaan kebijakan Kota Layak Anak di Kota Semarang belum bisa dikatakan memenuhi target. Belum adanya penguatan bagi forum anak, stagnansi penyediaan informasi yang layak anak, serta capaian penerbitan akta kelahiran yang tidak mencapai target menjadi poin utama evaluasi. Kurangnya sosialisasi ke masyarakat, kurangnya komunikasi antar organisasi pemerintah daerah, kurangnya sumber daya yang dimiliki, serta regulasi yang menjadi penghambat berjalannya kebijakan Kota Layak Anak Kota Semarang
Salah satu rekomendasi yang dapat peneliti berikan kepada pemerintah adalah melakukan penambahan sumber daya dan juga melakukan penerbitan regulasi baru agar dapat menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi di lapangan.
Kata kunci: Kota Layak Anak, evaluasi, kebijakan

Actions (login required)

View Item