Prabowo, Wahyu Haris and Najatullah, Najatullah (2021) Efek Caffeine Dosis Bertingkat terhadap Jumlah Makrofag Jaringan dan Limfosit Darah pada Penyembuhan Luka Full Thickness Skin Graft Autologous Tikus Sprague Dawley. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text (COVER) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-COVER.pdf Download (332kB)
	Text (BAB I) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABI.pdf Download (296kB)
	Text (BAB II) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) | Request a copy
	Text (BAB III) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABIII.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy
	Text (BAB V) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABV.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABVI.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-BABVII.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) | Request a copy
	Text (DAPUS) WahyuHarisPrabowo-22040118320014-Tesis-Dapus.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek caffeine dosis bertingkat terhadap jumlah sel inflamasi pada penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sprague Dawley. Penelitian merupakan studi eksperimental dengan ”Randomized post test only control group design” yang melibatkan satu grup kontrol dan tiga grup intervensi. Analisis data mengunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian mengungkapkan ada perbedaan bermakna jumlah sel makrofag jaringan pada penggunaan caffeine dosis bertingkat proses penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sprague Dawley dengan nilai p = 0,001 < 0,05 pada uji Kruskal Wallis. Berdasarkan uji Mann Whitney perbedaan yang tidak bermakna ada pada kelompok kontrol dengan P1 (kelompok perlakuan yang mendapat caffeine dosis rendah) dengan p = 0,343. Selanjutnya, ada perbedaan bermakna jumlah sel limfosit darah pada penggunaan caffeine dosis bertingkat pada proses penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sprague Dawley dengan nilai p= 0,006 < 0,05 pada uji Kruskal Wallis. Berdasarkan uji Mann Whitney perbedaan yang tidak bermakna ada pada kelompok kontrol dengan P1 (kelompok perlakuan yang mendapat caffeine dosis rendah) dengan p = 0,306. Hal ini berarti pemberian caffeine dapat menimbulkan efek immuostimulator pada proses penyembuhan luka skin graft autologus sehingga perlu mengembangkan kelanjutan uji klinik terhadap manusia.

Actions (login required)

View Item