Amalia, Rinta and Kumoro, Andri Cahyo and Pramono, Adriyan (2022) Pengaruh Pemberian Tepung Buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) terhadap Kadar Short-chain Fatty Acids (SCFA) Sekum, Kadar Glucagon-Like Peptide-1 (GLP-1) dan Peptide YY (PYY) Plasma serta Berat Badan pada Model Tikus Putih Jantan Galur Wistar Obesitas. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-COVER.pdf Download (360kB)
	Text (BAB 1) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-BAB 1.pdf Download (471kB)
	Text (BAB 2) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (959kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (392kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) RINTA AMALIA-22030118410027-TESIS-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Buah lindur (Bruguiera gymnorrhiza) potensial sebagai pangan fungsional karena kandungan serat pangan dan komponen bioaktif seperti flavonoid dan senyawa fenol. Serat pangan dan flavonoid oleh telaah pustaka terkini dikaitkan dengan modulasi mikrobiota usus dan kontrol berat badan. Sebagian mekanismenya dapat dijelaskan oleh interaksi antara SCFA, GLP-1 dan PYY. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh tepung buah lindur terhadap kadar SCFA, GLP-1, PYY, dan berat badan pada model tikus obesitas.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah randomized pre-post test dan post-test with control group. Sebanyak 28 ekor tikus putih jantan galur Wistar obesitas dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 (K1) diberikan pakan standar, kelompok 2 (K2) pakan standar+orlistat, kelompok 3 (P1) pakan standar+tepung buah lindur 2 g/ 200 g BB/ hari, dan kelompok 4 (P2) pakan standar+tepung buah lindur 4 g/ 200 g BB/ hari selama 28 hari. Berat badan, kadar GLP-1 dan PYY diukur di awal dan akhir penelitian, sedangkan kadar SCFA diukur setelah intervensi.
Hasil : Setelah intervensi, kelompok P2 mengalami peningkatan berat badan paling rendah (∆ 23,86 ± 1,77 g) dibandingkan kelompok lain (p< 0,001). Kadar GLP-1 dan PYY pada kelompok P1 dan P2 secara signifikan meningkat bila dibandingkan kelompok K1 (p< 0,001). Kelompok P2 memiliki kadar asetat, propionat dan total SCFA paling tinggi dibandingkan kelompok lain (p< 0,001).
Kesimpulan : Intervensi dengan tepung buah lindur berpengaruh meningkatkan kadar SCFA, GLP-1 dan PYY serta mengontrol peningkatan berat badan pada model tikus obesitas.
Kata Kunci : Buah lindur, serat pangan, obesitas, berat badan, GLP-1, PYY, SCFA

Actions (login required)

View Item