Ulhaq, Muhammad Zaki Dhiya and Rukayah, R. Siti and Suprapti, Atiek (2020) Pusat Komunitas Seni dan Kebudayaan Semarang Pendekatan Arsitektur Kontemporer. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_JUDUL.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB I.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB II.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB III-1.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB IV.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_BAB VI.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text MUHAMMAD ZAKI DHIYA U_21020116140061_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11kB)

Abstract

Manusia adalah bagian dari kebudayaan, manusia tidak dapat meninggalkan atau lepas dari kebudayaan karena kebudayaan meliputi segala segi dan aspek dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Disisi lain urbanisasi besar-besaran saat ini masih menjadi masalah di Negara Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya fasilitas umum. Dampak urbanisasi atau globalisasi yang menyentuh segala aspek kehidupan menyebabkan perubahan zaman baik di bidang politik ekonomi, budaya sehingga mengubah pola pikir manusia kontemporer terkait eksistensinya di dunia. Bagi negara berkembang seperti indonesia yang sedang mengalami masa transisi dari masyarakat tradisional agraris ke industrial modernis, transisi ini menimbulkan pergeseran nilai budaya yang mengarah pada krisis identitas budaya bangsa. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran masyarakat Semarang akan eksistensi budayanya. Kesadaran akan kelahiran kebudayaan kota Semarang yang merakyat ini tentunya memerlukan sebuah pusat kajian strategis yang menjaganya agar tidak punah tergerus zaman dalam sebuah wadah khusus. Oleh karena itu, pengembangan sebuah bangunan Pusat Komunitas Seni dan Kebudayaan atau Cultural Center yang merupakan tindak lanjut strategi pemerintah dalam upaya pemajuan kebudayaan melalui sebuah cluster budaya daerah agar tidak tergerus hilang oleh perkembangan zaman. Metode yang digunakan yaitu dengan mendeskripsikan data-data yang diperoleh dari beberapa literatur mengenai pusat kebudayaan serta metode komparatif dengan membandingkan objek studi guna dijadikan referensi dalam perencanaan maupun perancangan. Pengembangan sebuah wadah pusat kebudayaan di Semarang ini menggunakan konsep pendekatan arsitektur kontemporer yang memiliki karakteristik modern, dengan pendekatan kontemporer pada bangunan menjadikan sebuah keunikan tersendiri untuk mengenal seni yang kekinian (update) tanpa melupakan fungsi utamanya yaitu sebagai bangunan kebudayaan.

Actions (login required)

View Item