Vitrianty, Indira and Poerwoko, Agoes Oerip (2022) Hubungan Kadar Soluble Fms–Like Tyrosine Kinase-1 (sFlt-1) Terhadap Preeklamsia Awitan Dini. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) COVER TY.pdf Download (2MB)
	Text (BAB 1) BAB 1 - TY.pdf Download (2MB)
	Text (BAB 3) BAB 3 - TY.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB 4) BAB 4 - TY.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB 5) BAB 5 - TY.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB 6) BAB 6 - TY.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA (2).pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (BAB 2) BAB 2 - TY.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN (2).pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Pendahuluan: Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi di dunia. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan infark plasenta dan penyempitan arteriol sklerotik. Kedua hal tersebut menyebabkan iskemia plasenta dan kerusakan endotel. sFlt-1 dianggap salah satu faktor etiologi penyebab kerusakan endotel pada preeklamsia. Peningkatan sFlt-1 memodulasi integritas endotel vaskular. Hal ini menunjukkan bahwa sFlt-1 berperan dalam proses patologis preeklamsia, namun studi mengenai hubungan kadar sFlt-1 terhadap kejadian preeklamsia belum sepenuhnya dijelaskan sehingga tentang peningkatan sFlt-1 berhubungan secara langsung terhadap kejadian preeklamsia dan hubungannya dengan faktor risiko preeklamsia perlu diperjelas.
Tujuan: Mengetahui adanya hubungan kadar sFlt-1 dengan preeklamsia awitan dini
Metode: Penelitian merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan case control yang dilakukan di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat dan Kamar Bersalin Kebidanan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang, RSUD Tugurejo, Puskemas Bangetayu, Puskesmas Telogosari Wetan, Puskesmas Telogosari Kulon, bidan praktek swasta di kota Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel dianalisis secara deskriptif. Hubungan antara variabel bebas dan perancu terhadap variabel terikat dilakukan uji χ2 dan uji Fischer. Uji normalitas Shapiro Wilk dilanjutkan dengan uji Independent T-test untuk mengetahui perbedaan kadar sFlt-1 dari kelompok kasus dan kelompok kontrol. Analisis multivariat dengan regresi logistik untuk mengetahui hubungan variabel bebas, perancu dan variabel terikat secara bersama-sama terhadap peningkatan kadar sFlt-1. Analisis ROC (Receiver Operating Curve) untuk mendapatkan nilai Area Under Curve (AUC) dan cut off point dari sFlt-1.
Hasil: Dari hasil uji bivariat didapatkan variabel usia, IMT dan riwayat preeklamsia signifikan terhadap preeklamsia. Hasil uji multivariat regresi logistik didapatkan IMT merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap preeklamsia. Uji distribusi Saphiro-Wilk adalah normal baik pada kelompok preeklamsia (p= 0,349 ) dan kelompok kehamilan normal (p=0,318). Hasil menunjukan rerata kadar sFlt-1 tampak lebih tinggi pada preeklamsia dibandingkan dengan kehamilan normal (5725.41±2064.99) vs (3022. 58±946.64). Hasil uji Independen T-Test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar sFlt-1(p < 0,001). Kurva ROC mendapat nilai AUC sebesar 87.6 % (79.4% – 95.7 %), p < 0,001 sFlt-1 dalam mendiagnosis preeklamsia
Kesimpulan: Hasil menunjukkan kadar sFlt-1 yang tinggi dengan nilai ≥ 3769.5 pg/mL maka perempuan hamil dengan usia <34 minggu dengan nilai ≥ 3769.5 pg/mL akan masuk dalam kelompok yang beresiko terjadinya preklamsia, serta pada penelitian ini didapatkan nilai sensitivitas sebesar 80% dan spesifitas sebesar 80 %, dengan nilai duga positif 77,78 %, dan nilai duga negatif 82,05 %

Kata Kunci : Early onset preeclampsia, Endothelin-1 (ET-1)

Actions (login required)

View Item