AINI, LULUK QURROTA and WIDAGDA, I MADE and JULIANTI, HARI PENI (2021) PERBANDINGAN PROGRAM LATIHAN OTAGO MODIFIKASI DAN LATIHAN BERJALAN TERHADAP SKOR FRAILTY PHENOTYPE PADA LANSIA PRE-FRAIL. Masters thesis, Universitas Diponegoro.
Text (COVER)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-COVER.pdf Download (119kB) |
|
Text (BAB 1)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB I.pdf Download (107kB) |
|
Text (BAB 2)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (946kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (10kB) | Request a copy |
|
Text (DAPUS-LAMPIRAN)
LULUK QA-22041417320009-TESIS-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Frailty atau kerapuhan merupakan kondisi kerentanan terhadap resolusi homeostasis yang buruk setelah stressor yang disebabkan oleh defisit fisiologis pada berbagai sistem. Pre-frailty merupakan sebuah kondisi predisposisi sebelum terjadi frailty dengan prevalensi global berkisar 34,6- 50,9% dari populasi lansia. Frailty bersifat dinamis, sehingga dapat dicegah dengan terapi latihan. Latihan Otago merupakan latihan multikomponen yang terdiri dari latihan resistensi, keseimbangan, dan aerobik (berjalan), telah terbukti secara signifikan dapat menurunkan risiko mortalitas dan kejadian jatuh.
Tujuan: Membuktikan apakah terdapat perbedaan pengaruh antara program latihan Otago modifikasi dan latihan berjalan terhadap skor frailty phenotype pada lansia pre-frail.
Metode: 26 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dialokasikan menjadi kelompok latihan Otago modifikasi (n=13) dan latihan berjalan (n=13). Setiap kelompok melakukan latihan home program 5 kali/minggu selama 6 minggu. Pengukuran skor fraily phenotype dilakukan pada awal sebelum intervensi dan 6 minggu setelah intervensi.
Hasil: Perbaikan komponen frailty phenotype, yaitu kecepatan berjalan dan tingkat aktivitas fisik didapatkan pada kedua kelompok perlakuan, sementara kekuatan genggaman hanya meningkat pada kelompok latihan Otago modifikasi (p<0,05). Perbandingan delta skor frailty phenotype antar kelompok menunjukkan perbedaan signifikan pada kelompok latihan Otago modifikasi dibandingkan dengan kelompok latihan berjalan (p=0,005).
Kesimpulan: Latihan Otago modifikasi dan latihan berjalan bermanfaat untuk memperbaiki skor frailty phenotype. Latihan Otago modifikasi memberikan pengaruh lebih baik terhadap skor frailty phenotype dibandingkan latihan berjalan pada lansia pre-frail.
Kata Kunci: Lansia pre-frail, frailty phenotype, latihan Otago, latihan berjalan
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lansia pre-frail, frailty phenotype, latihan Otago, latihan berjalan |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical |
Depositing User: | Upload Mandiri FK |
Date Deposited: | 17 Mar 2022 02:05 |
Last Modified: | 17 Mar 2022 02:05 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/5368 |
Actions (login required)
View Item |