Search for collections on Undip Repository

Kiai Mbeling Bercelana Jeans: Pemikiran Sufistik Muhammad Ainun Nadjib dan Gerakan Maiyah di Indonesia Pada 1970-An Sampai 2016

Haryanto, Ribud (2018) Kiai Mbeling Bercelana Jeans: Pemikiran Sufistik Muhammad Ainun Nadjib dan Gerakan Maiyah di Indonesia Pada 1970-An Sampai 2016. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
RIBUD HARYANTO (2018).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (294kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Kiai Mbeling Bercelana Jeans: Pemikiran Sufistik Muhammad Ainun Nadjib dan Gerakan Maiyah di Indonesia pada 1970-an sampai 2016” ini membahas dua permasalahan utama, yaitu pemikiran sufistik Emha dan pengaruhanya di Indonesia. Pengaruh pemikiran Emha dapat dilihat dari gerakan Maiyah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk merekonstruksi dan memetakan pemikiran sufistik Emha serta melihat perjalanan ekpresi pemikiran tersebut, yang semula hanya dituangkan melalui media sastra dan
kemudian dituangkan melalui sebuah gerakan. Konsep yang digunakan ialah konsep intelektual, pemikiran sufistik, dan gerakan keagamaan. Sementara metode yang digunakan ialah metode ilmu sejarah, yakni heuristik atau pengumpulan sumber, kritik, interpretasi, dan penulisan sejarah. Emha adalah anak seorang kiai di Jombang. Ia dididik pada lingkungan yang memadukan nilai-nilai Islam tradisionalis yang ramah terhadap budaya lokal dan
Islam modernis yang menghargai kemampuan akal. Selain itu, Emha juga mendapat didikan rasa simpati yang tinggi dari keluarganya serta didikan untuk berfikir bebas
dari Umbu Landu Paranggi. Sosok Umbu juga yang mengenalkan kehidupan sastra kepada Emha. Pada awalnya, Emha mengekspresikan pemikiran-pemikirannya melalui tulisan, khususnya puisi. Dalam puisinya, ia banyak menyalurkan pemikiran-pemikiran mengenai pandangan filosofis ketuhanan. Memasuki 1980-an, pemikiran sufistik Emha tidak lagi hanya berbicara tentang pandangan filosofis, tetapi juga akhlak, yakni tentang keberpihakan terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Dalam periode ini ia sering melancarkan kritik-kritiknya kepada
pemerintah Orde Baru. Memasuki akhir 1990-an, khususnya setelah Soeharto sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden, pemikiran sufistik Emha mulai dituangkan
melalui gerakan, yakni gerakan Maiyah. Melalui gerakan Maiyah, ia mengajak masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai ketuhanan. Pada 2000-an, khususnya setelah 2010, perkembangan Maiyah semakin pesat, yakni dengan munculnya simpul-simpul Maiyah di berbagai kota di Indonesia. Sedikitnya lebih dari lima puluh simpul Maiyah telah tercatat di kepengurusan Maiyah pusat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Muhammad Ainun Nadjib; Gerakan Maiyah
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 19 Feb 2021 07:55
Last Modified: 19 Feb 2021 07:55
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4142

Actions (login required)

View Item View Item