Search for collections on Undip Repository

Bekenin Kembang Kelapé di Jakarte: Upaya Pelestarian Kebudayaan Betawi di DKI Jakarta, 1968-2005

Pangesti, Isti Sri (2018) Bekenin Kembang Kelapé di Jakarte: Upaya Pelestarian Kebudayaan Betawi di DKI Jakarta, 1968-2005. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Isty Sri Pangesti.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (958kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Bekenin Kembang Kelapé di Jakarte: Upaya Pelestarian Kebudayaan Betawi di DKI Jakarta 1968-2005” membahas tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak, seperti instansi maupun dari masyarakat
Betawi dalam mempertahankan kebudayaan Betawi. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode sejarah. Sumber-sumber yang digunakan untuk menyusun skripsi ini terdiri atas arsip, surat kabar sezaman, dokumentasi, dan
wawarancara kepada narasumber yang merupakan pendukung kebudayaan Betawi. Kebudayaan Betawi yang semakin terjepit oleh kebudayaan-kebudayaan yang berasal dari berbagai etnis di Jakarta merupakan alasan utama untuk
melestarikan kebudayaan Betawi di Jakarta. Upaya-upaya untuk mempertahankan kebudayaan Betawi telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik melalui pemerintah maupun masyarakat Betawi. Pelestarian kebudayaan Betawi dilakukan sejak Ali Sadikin menjabat Gubernur di Jakarta. Upaya-upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan Betawi dilakukan dengan menampilkan kebudayaan Betawi dalam setiap acara-acara resmi yang di selenggarakan secara kontinyu oleh Pemerintah DKI Jakarta, seperti penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan pemilihan Abang dan None (Abnon) Jakarta. Gubernur Ali Sadikin juga
menghadirkan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang menjadi fasilitas untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi di Jakarta. Langkah selanjutnya untuk mempertahankan kebudayaan Betawi, juga dilakukan dengan
pembentukan Cagar Budaya Betawi di Condet dan pembangunan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Upaya-upaya dalam mempertahankan kebudayaan Betawi juga dilakukan oleh tokoh-tokoh
Betawi, seperti Benyamin Suaeb, Ridwan Saidi, dan Muhammad Bokir. Melalui karya-karya yang dihasilkan dan inovasi yang dilakukan, eksistensi kebudayaan Betawi semakin populer di Ibukota Jakarta. Penegakan eksistensi Kebudayaan Betawi semakin lengkap ketika dibentuk sebuah Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), yang turut serta membantu Pemda DKI untuk melestarikan kebudayaan Betawi. Politik kebudayaan Betawi dapat dipahami ketika Pemerintah DKI Jakarta memiliki program untuk menjadikan Jakarta sebagai kota kebudayaan. Kemudian hal ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan seni-budaya yang dilakukan oleh seluruh suku bangsa yang ada di Jakarta, khususnya adalah seni-budaya Betawi. Pemerintah DKI melakukan upaya-upaya pelestarian dan pengembangan
kebudayaan Betawi agar eksistensi kebudayaan Betawi tetap bertahan diantara berbagai kebudayaan di Jakarta. Skripsi ini dapat menambah kekayaan khazanah historiografi Betawi, khususnya dalam tema sejarah kebudayaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kebudayaan Betawi
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 18 Feb 2021 10:18
Last Modified: 18 Feb 2021 10:18
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4125

Actions (login required)

View Item View Item