PRATIWI, JESSYCA WIDYA (2025) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PETUGAS PENYAPU JALAN DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO JESSYCA WIDYA EDIT.pdf - Published Version Download (438kB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan kendaraan di Kota Semarang meningkatkan kepadatan lalu lintas sehingga menyebabkan peningkatan polusi udara yang berkontribusi pada gangguan fungsi paru. Petugas penyapu jalan berisiko tinggi terpapar polusi akibat bekerja di dekat jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru petugas penyapu jalan di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 30 orang penyapu jalan Tim Siang Kota Semarang. Karakteristik responden diketahui menggunakan kuesioner, kepadatan lalu lintas diambil dari data Dinas Perhubungan Kota Semarang tahun 2023, dan kapasitas vital paru diukur dengan spirometer. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 21 orang (70%) berusia ≥ 35 tahun, 19 orang (63,3%) berjenis kelamin laki-laki, 18 orang (60%) tidak merokok, 19 orang (63,3%) berstatus gizi gemuk, 26 orang (86,7%) tidak memiliki pekerjaan sampingan, dan 17 orang (56,7%) memiliki riwayat pekerjaan. Durasi paparan responden rata-rata adalah 9.306,53 jam. Mayoritas responden mengalami gangguan fungsi paru (66,7%) dengan jenis paling banyak adalah restriksi ringan. Kondisi fungsi paru penyapu jalan Tim Siang cenderung menunjukkan tren penurunan seiring dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas di ruas jalan tempat mereka bekerja. Hasil uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan penggunaan APD dengan kapasitas vital paru (p= 0,699). Uji Pearson Product Moment menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara durasi paparan dengan %FVC dan %FEV1 (p=0,924; 0,512).

Kata kunci : Kapasitas vital paru, Kepadatan lalu lintas, Durasi paparan, Penggunaan APD, Penyapu

Actions (login required)

View Item