Search for collections on Undip Repository

PEMETAAN DEFORMASI KOSEISMIK DAN PASCASEISMIK GEMPA TUBAN MENGGUNAKAN DATA CORS BIG (Studi Kasus: Stasiun CORS Wilayah Utara Jawa Timur)

FREZSO, GABRIEL ANDRE (2025) PEMETAAN DEFORMASI KOSEISMIK DAN PASCASEISMIK GEMPA TUBAN MENGGUNAKAN DATA CORS BIG (Studi Kasus: Stasiun CORS Wilayah Utara Jawa Timur). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[thumbnail of 21110120140082-ABSTRAK.pdf] Text
21110120140082-ABSTRAK.pdf

Download (267kB)

Abstract

Gempa Tuban 2024 yang terjadi pada tanggal 22 Maret 2024 merupakan peristiwa seismik signifikan yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan deformasi koseismik dan pasca-seismik
menggunakan data GNSS dari CORS (Continuously Operating Reference Stations) yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Penelitian ini menyelidiki laju kecepatan, vektor kecepatan sebelum dan sesudah gempa serta pergeseran
horizontal akibat peristiwa koseismik Gempa Tuban 2024 menggunakan data dari tujuh stasiun CORS, yakni CLMG (Lamongan), CPCR (Paciran), CSID (Sidoarjo),
CSMP (Sampang Kota), CREM (Rembang), CSBY (Surabaya), CTBN (Tuban). Analisis menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK dilakukan untuk memproses data rinex, yang mencakup file pemodelan pasang surut, atmosfer, dan cuaca. Aktivitas rotasi Blok Sunda mempengaruhi kecepatan setiap stasiun CORS, rata-rata nilai velocity rate sebelum terjadinya Gempa Tuban tahun 2024 yaitu 0,0085 m/tahun dengan perincian stasiun CSID memiliki velocity rate paling besar
(0,0200 m/tahun) dan stasiun CSMP memiliki nilai velocity rate paling rendah (0,0041 m/tahun). Nilai velocity rate setelah Gempa Tuban tahun 2024 memiliki rerata sebesar 0,0244 m/tahun dengan perincian stasiun CLMG memiliki nilai
terbesar yakni 0,0313 m/tahun dan stasiun CREM memiliki nilai terkecil yaitu 0,0173 m/tahun. Rata-rata pergeseran horizontal akibat deformasi koseismik Gempa Tuban tahun 2024 yaitu 0,0028 meter dengan perincian stasiun CSMP memiliki nilai pergeseran paling besar (0,0040 meter) dan stasiun CREM memiliki nilai pergeseran paling kecil (0,0013 meter). arah deformasi dominan ke arah timur laut. Stasiun CPCR (Paciran), CLMG (Lamongan), CSID (Sidoarjo), CSBY (Surabaya) dan CTBN (Tuban) menunjukkan pola yang sama, yakni mengarah ke
arah timur laut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: CORS, Deformasi, Gempa Bumi, rinex, GAMIT/GLOBK, Tuban
Subjects: Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Geodetic Engineering
Depositing User: Geodesi undip
Date Deposited: 21 Mar 2025 06:06
Last Modified: 21 Mar 2025 06:06
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/30471

Actions (login required)

View Item View Item