ADINSYAH, ZHANUAR HENDRA (2025) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA GANGGUAN PERNAPASAN PADA SISWA SMK PENDIDIKAN INDUSTRI KAYU ATAS (PIKA), KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO ZHANUAR.pdf - Published Version Download (436kB)

Abstract

Gejala gangguan pernapasan sering dikaitkan dengan paparan polutan udara, salah satunya Particulate Matter 2.5 (PM2.5) yang banyak ditemukan di industri mebel. Industri ini menghasilkan debu kayu yang dapat terhirup dan memicu gangguan pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala gangguan pernapasan pada siswa SMK PIKA, Kota Semarang, yang terpapar debu kayu saat praktik. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi terdiri dari 66 siswa, dengan sampel akhir 61 siswa setelah diterapkan kriteria eksklusi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan 25 siswa (41,0%) mengalami gejala gangguan pernapasan. Pengukuran PM2.5 di bengkel praktik menunjukkan tiga titik sampel melebihi ambang batas (>3 mg/m³). Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara jenis kelamin dan gejala gangguan pernapasan (p = 0,011) dengan OR = 11,053 dan CI 95% = 1,238–98,702. Serta terdapat hubungan signifikan antara penggunaan masker dan gejala gangguan pernapasan pada siswa (p = 0,008) dengan OR = 4,488 dan CI 95% = 1,003–14,016. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan signifikan antara kebiasaan merokok (p = 0,507) maupun kebiasaan olahraga (p = 0,076) dengan gejala gangguan pernapasan. Paparan PM2.5 di industri mebel meningkatkan risiko gangguan pernapasan, terutama pada siswa perempuan dan individu yang memiliki perilaku kurang baik terkait penggunaan masker. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri seperti masker sangat perlu ditingkatkan untuk mencegah dampak kesehatan.

Kata Kunci : Gejala gangguan pernapasan, Particulate Matter 2.5, debu kayu, siswa industri

Actions (login required)

View Item