Falah, Nadara Caesarani and Laksono, Arido (2023) MAKNA SIMBOLIK RITUAL CIAMSI (Kajian Etnografi Umat Tridharma Pada Kelenteng Wie Hwie Kiong Di Semarang). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA.
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Cover.pdf Download (421kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Bab I.pdf Download (327kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Bab II.pdf Download (747kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (295kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (544kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Bab V.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
NADARA CAESARANI FALAH 13060116140062_Dafpus.pdf Download (296kB) |
Abstract
Kelenteng Wie Hwie Kiong memiliki kepercayaan tentang tradisi meramal nasib seseorang yaitu ramalan Ciamsi. Ciamsi merupakan tradisi kuno milik etnis Tionghoa. Ritual Ciamsi bertujuan untuk mengetahui perjalanan hidup seseorang di masa yang akan datang berdasarkan syair kuno. Tidak hanya meramal nasib, Ciamsi ini juga dapat memberikan resep obat yang diberikan langsung oleh Dewa atau Dewi yang dipercaya. Penelitian ini membahas ritual Ciamsi di Kelenteng Wie Hwie Kiong, Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja barang penunjang ritual Ciamsi, apa saja makna simbolik yang terdapat pada alat-alat penunjang ritual Ciamsi, bagaimana mekanisme ritual Ciamsi dan bagaimana umat Tridharma memaknai Ciamsi tersebut. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini yaitu interpretivisme simbolik yang dikembangkan oleh Clifford Geertz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Kelenteng Wie Hwie Kiong yang berada di Kawasan pecinan Kota Semarang. Penulis menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah persepsi umat Tridharma mengenai ciamsi yang masih mereka jaga dan mereka lestarikan hingga saat ini dapat dilihat dari beberapa segi, yakni segi sejarah, segi sosial-budaya dan segi kepercayaan. Dalam ritual Ciamsi, alat-alat penunjang ritual tersebut memiliki makna simbolik tersendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Humanities |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Anthroplogy |
Depositing User: | Mr UPT Perpus Undip |
Date Deposited: | 08 Apr 2025 06:57 |
Last Modified: | 08 Apr 2025 06:57 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/30003 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |