Aeni, Asti Noor and Laksono, Arido and Purwanti, Tari (2023) PERAN KOMUNITAS DALAM PELESTARIAN KESENIAN TARI SORENG (Studi Kasus Komunitas Soreng Warga Setuju (SWS) di Dusun Bandungrejo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA.

	Text Asti Noor Aeni_13040219130034.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Cover.pdf Download (730kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Bab I.pdf Download (375kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Bab II.pdf Download (752kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (980kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (855kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Bab V.pdf Download (206kB)
	Text Asti Noor Aeni_13040219130034_Dafpus.pdf Download (207kB)

Abstract

Tari Soreng merupakan tari keprajuritan yang dikembangkan dengan
menambahkan cerita mengenai sosok Arya Penangsang. Tari Soreng berasal dari Kabupaten Magelang dan eksistensinya perlu untuk dilestarikan, khususnya oleh masyarakat setempat. Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana peran Komunitas Soreng Warga Setuju (SWS) di Dusun Bandungrejo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang dalam melestarikan Tari Soreng yang telah ada dari tahun 1980-an. Pembahasan mengenai pelestarian Tari Soreng di wilayah ini belum pernah dilakukan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan etnografi dan teori yang digunakan yaitu Interpretasi dan Simbol dari Clifford Geertz serta teori Pelestarian Budaya oleh Sendjaja dan Sedyawati. Berdasarkan hasil penelitian, Komunitas Soreng Warga Setuju (SWS) berperan aktif dalam pelestarian Tari Soreng dengan berbagai cara, yaitu mengadakan pelatihan di dalam dan luar Sanggar Pangrumpaka Budaya, regenerasi penari, melakukan pementasan di
berbagai daerah, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta melakukan inovasi tarian. Namun pelestarian Tari Soreng tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari beberapa faktor, salah satunya adalah rasa memiliki, rasa kebersamaan, sadar budaya, dan dukungan dari pemerintah setempat. Meskipun terdapat banyak faktor pendukung, pelestarian Tari Soreng juga memiliki faktor penghambat yaitu munculnya hiburan baru serta berkurangnya penyewa pertunjukan Tari Soreng. Tari Soreng di Dusun Bandungrejo memiliki ritual yang harus dilakukan sebelum pertunjukan. Ritual ini selain ditujukan untuk roh Dhanyang Mardi, juga menjadi simbol dan diinterpretasi sebagai kontrol sosial bagi masyarakat di dalamnya.

Actions (login required)

View Item