Nurrahma, Salsabila and Suyanto, Suyanto and Khumairoh, Izmy (2023) MENYUSURI SINKRETISME DALAM MEDIA PENGUBURAN (KAJIAN SIMBOLIK PENGGUNAAN TERBELO PADA MASYARAKAT DESA KARANGASEM KECAMATAN TANON SRAGEN). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA.
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_depan.pdf Download (526kB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_Bab I.pdf Download (254kB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_Bab II.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_Bab III.pdf Download (960kB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (662kB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011_Bab V.pdf Download (133kB) |
![]() |
Text
SALSABILA NURRAHMA_13040220120011.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Kematian menjadi fase dalam siklus hidup manusia yang tak luput dari sentuhan tradisi
masyarakat Indonesia. Salah satu wujud kebudayaan dalam tradisi kematian adalah
media penguburan yang digunakan seperti terbelo yaitu peti mati tradisional
masyarakat Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Latar
belakang budaya lokal terbentuk melalui berbagai kontak dengan unsur-unsur luar
melahirkan sebuah sinkretisme atau peleburan, sehingga tujuan dari tulisan ini adalah
menjelaskan sinkretisme yang terjadi pada penggunaan terbelo dan unsur-unsur yang
tersinkretisme. Teori interpretasi simbolik digunakan sebagai landasan analisis
interpretasi makna dari simbol-simbol yang ada pada terbelo sebagai jembatan untuk
menjelaskan unsur-unsur apa saja yang melebur. Penelitian kualitatif ini menggunakan
pendekatan etnografi untuk memberikan gambaran kehidupan masyarakat Karangasem
dan sudut pandang mereka mengenai penggunaan terbelo. Metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data-data yang menunjang penelitian ini adalah observasi
partisipan dan wawancara mendalam serta dianalisis melalui tahapan reduksi,
penyajian serta penarikan kesimpulan. Hasilnya, ditemukan bahwa unsur agama
Hindu-Budha dan Islam termuat dalam penggunaan terbelo serta didukung dengan
prinsip budaya Jawa sehingga menghasilkan jenis terbelo baru yaitu terbelo kurung.
Terbelo kurung ini merupakan bentuk sinkretisme yang dilakukan masyarakat
Karangasem. Tidak hanya sebagai media penguburan, terbelo memiliki nilai materialis
yang menjadikan terbelo digunakan sebagai media pertunjukkan status sosial bagi
individu dalam masyarakat penggunanya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Humanities |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Anthroplogy |
Depositing User: | Mr UPT Perpus Undip |
Date Deposited: | 27 Feb 2025 10:24 |
Last Modified: | 27 Feb 2025 11:18 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/29583 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |