Rahayu, Nori Tri and Suyanto, Suyanto (2023) PERSEPSI PEREMPUAN TERHADAP KEHARUSAN MENCUCI PEMBALUT (STUDI KASUS PADA 7 MAHASISWI UNDIP). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA.
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_depan.pdf Download (316kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_Bab I.pdf Download (219kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_Bab II.pdf Download (419kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (211kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (167kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_Bab V.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
NORI TRI RAHAYU_13040218130040_dafpus.pdf Download (147kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandanganmahasiswi Undip terkait praktik mencuci pembalut dan apa yangmelatarbelakangi perilaku tersebut, serta apa fungsi kebiasaan mencuci pembalut
pada 7 mahasiswi Universitas Diponegoro, Kota Semarang. Penelitianini
merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian lapangan etnografi danstudi kasus menggunakan teori Behaviorisme Skinner dan teori StrukturalismeLevi-Strauss. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi pasif danwawancara mendalam kepada 7 Mahasiswi Undip. Hasil penelitian menunjukkanbahwa menurut para informan, pembalut sekali pakai memang perlu untuk dicuci
sebelum dibuang agar tidak diganggu oleh hal-hal mistis. Persepsi informanini
terbentuk oleh faktor budaya seperti latar belakang suku dan adat, faktor
lingkungan, pengalaman dan pola asuh dari orang tua. Mitos keharusan mencuci
pembalut kemudian menjadi sesuatu yang dipercayai oleh masyarakat danmenjadi kepercayaan rakyat. Kepercayaan rakyat (folklore) sendiri menyangkut
kepercayaan dan kebiasaan. Fungsi mencuci pembalut di lingkungan masyarakat, di antaranya terkait aspek kesehatan, seperti higienis dan tidak mencemari
lingkungan. Fungsi mitos tentang keharusan mencuci pembalut juga diyakini bisamenjadi pengontrol sosial dalam masyarakat. Hal yang semula mitos dapat
menjadi suatu kebenaran yang merupakan hasil penemuan yang rasional. Parainforman berusaha merasionalkan alasan mengapa pembalut itu harus tetap dicuci
sebelum dibuang sehingga pada titik ini mitos terhadap keharusan mencuci
pembalut menjadi fenomena yang bisa dibenarkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Humanities |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Anthroplogy |
Depositing User: | Mr UPT Perpus Undip |
Date Deposited: | 03 Mar 2025 01:46 |
Last Modified: | 03 Mar 2025 02:04 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/29446 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |