Himmawan, Muhamad Helmi and Hellmi, Rakhma Yanti and Partiningrum, Dwi Lestari (2024) HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN KREATININ SERUM PADA PASIEN HIPERURISEMIA. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.docx Download (16kB) |
Abstract
Latar Belakang: Hiperurisemia adalah kondisi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang, jika berlangsung dalam waktu lama, dapat menyebabkan gout dan komplikasi lain yang berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal. Gangguan fungsi ginjal sering ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin serum. Memahami hubungan antara kadar asam urat dan kreatinin serum penting untuk memprediksi risiko kerusakan ginjal pada pasien hiperurisemia. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara kadar asam urat serum dan kadar kreatinin serum pada pasien hiperurisemia serta menganalisis faktor komorbid yang memengaruhi kadar kreatinin serum. Metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain kohort retrospektif yang melibatkan 42 pasien hiperurisemia di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data kadar asam urat dan kreatinin serum diperoleh dari rekam medis, mencakup pemeriksaan awal dan evaluasi lanjutan. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan regresi logistik multivariat dengan mempertimbangkan variabel perancu seperti usia, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, dan dislipidemia. Hasil: Dari 42 pasien yang dianalisis, mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan usia >50 tahun. Sebagian besar pasien memiliki kondisi komorbid seperti hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, dan obesitas. Pemeriksaan awal tidak menunjukkan hubungan signifikan antara kadar asam urat dan kreatinin serum (p = 0,630). Namun, pada pemeriksaan kedua, ditemukan hubungan yang signifikan (p = 0,004). Analisis perubahan (delta) kadar asam urat dan kreatinin serum juga menunjukkan hubungan signifikan (p = 0,008). Analisis multivariat menunjukkan bahwa perubahan kadar asam urat memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap perubahan kreatinin serum dibandingkan variabel perancu lainnya, seperti usia, hipertensi, dislipidemia, obesitas, dan diabetes melitus. Kesimpulan: Kadar asam urat memiliki hubungan signifikan dengan kreatinin serum, yang mencerminkan penurunan fungsi ginjal pada pasien hiperurisemia. Pengelolaan komorbid seperti hipertensi dan dislipidemia diharapkan dapat membantu mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut pada pasien hiperurisemia.
Kata Kunci: Hiperurisemia, Asam Urat, Kreatinin Serum
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hiperurisemia, Asam Urat, Kreatinin Serum |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical |
Depositing User: | Upload Mandiri FK |
Date Deposited: | 31 Dec 2024 06:36 |
Last Modified: | 31 Dec 2024 06:36 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/28776 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |