Salim, Agustinus and Sarosa, Gatot Irawan and Hardaningsih, Galuh (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERHADAP SEROKONVERSI ANTI HBS 1 BULAN SESUDAH DOSIS PERTAMA VAKSINASI HEPATITIS B PADA BAYI PREMATUR. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text (Abstrak Tesis) Artikel tesis SM.pdf Download (126kB)

Abstract

Latar belakang: Bayi Prematur memiliki respon imun yang belum baik karena berbagai macam faktor. Respon imun tersebut dapat dilihat salah satunya dengan terbentuknya serokonversi paska vaksinasi. Salah satu program vaksinasi yang diwajibkan pada bayi adalah vaksinasi hepatitis B0. Namun, tidak semua bayi prematur membentuk serokonversi paska vaksinasi hepatitis B0
Tujuan: Mengetahui laju serokonversi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya serokonversi anti Hbs 1 bulan paska vaksinasi hepatitis B dosis pertama.
Metode: Penelitian cross sectional pada 32 pasien bayi prematur (usia gestasi 32-37 minggu). Pada subjek dilakukan pengambilan data antropometri (berat lahir dan EUGR), kadar Hb, kadar bilirubin dan kadar Anti Hbs di RSUP Dr. Kariadi mulai Juni 2024 sampai November 2024. Analisis data menggunakan uji bivariat Chi Square dan uji multivariat regresi logistik.
Hasil: Dari 32 subjek penelitian, terjadi serokonversi sebesar 34.4%. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan bahwa usia gestasi (OR 9; IK 95% 1.52-53.4), hiperbilirubinemia (OR 24 ; IK 95% 2.33 – 247), dan EUGR (OR 25.33 ; IK 95% 3.53 -118) berhubungan dengan serokonversi anti Hbs. Berdasarkan uji multivariat regresi logistik didapatkan bahwa subyek dengan kondisi tidak hiperbilirubinemia (OR 40.6 ; IK 95% 1.99 – 827.2) dan tidak EUGR (OR 39.2 ; IK 95% 2.99 -514.6) berhubungan signifikan dengan serokonversi antiHbs.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara subyek yang tidak hiperbilirubinemia dan tidak EUGR dengan kejadian serokonversi anti Hbs paska vaksinasi hepatitis B0 .

Kata kunci: serokonversi, anti Hbs, prematur, vaksinasi

Actions (login required)

View Item