Ardiani, Shafira Putri and Sumekar, Tanjung Ayu and Muniroh, Muflihatul (2024) Pengaruh Creative Health Program Terhadap Kecerdasan Emosional (Studi pada Siswa Sekolah Dasar di Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK-KTI SHAFIRA PUTRI) ABSTRAK-KTI SHAFIRA PUTRI.pdf Download (23kB)

Abstract

Pendahuluan: Seiring dengan perubahan mekanisme pembelajaran akibat COVID-19, siswa di sekolah harus melalui berbagai tahap adaptasi yang memengaruhi kondisi emosional mereka. Creative Health Program (CHP) merupakan salah satu bentuk terapi seni kreatif yang dapat berfungsi sebagai sarana hiburan sekaligus membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengkaji pengaruh CHP terhadap kecerdasan emosional siswa.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain quasi-eksperimental pretest-posttest control group design yang dilaksanakan pada murid Sekolah Dasar di Semarang, Indonesia pada bulan April-Mei 2024. Subjek diambil secara konsekutif dan diinklusikan bila menyetujui informed consent, sehat jasmani dan rohani, serta dapat membaca dan menulis. Subjek dengan riwayat penyakit saraf, gangguan motorik, gangguan jiwa, mengonsumsi obat-obat psikotropika, dan tidak dapat mengikuti kegiatan secara sepenuhnya akan dieksklusikan. Kelompok perlakuan akan berpartisipasi dalam program CHP dengan durasi 90 menit per sesi. Program ini meliputi beragam aktivitas, termasuk pemanasan, diskusi dalam kelompok, dan pertunjukan drama. Penliaian kecerdasan emosional dilakukan dengan kuesioner TEIQue-SF sebelum dan setelah perlakuan. Analisis normalitas data dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov yang dilanjutkan dengan uji nonparametrik Wilcoxon, Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney menggunakan IBM SPSS.

Hasil: Pada komponen perbedaan kecerdasan emosional antar dua kelompok, hasil pretest menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan pada semua komponen kecerdasan emosional, seperti Global Score median 4,37 (2,00; 6,83) untuk kontrol dan 4,33 (2,53; 6,53) untuk perlakuan (p = 0,565). Namun, setelah intervensi CHP, kelompok perlakuan menunjukkan peningkatan signifikan pada Global Score, yakni menjadi 4,65 (3,83; 5,87) dibandingkan kontrol yang turun menjadi 4,20 (2,67; 6,80) (p < 0,001). Perbedaan kecerdasan emosional antara laki-laki dan perempuan pada kelompok kontrol juga dianalisis. Pada pretest, skor Global Score laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, yakni 4,53 (3,40; 6,54) dibanding 4,19 (2,53; 5,07) (p = 0,000). Namun, setelah posttest, tidak ada perbedaan signifikan pada Global Score antara laki-laki dan perempuan (p = 0,472), meskipun laki-laki mengalami peningkatan lebih tinggi pada Emotionality (p = 0,046). Perbedaan kecerdasan emosional antara laki-laki dan perempuan pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa pada pretest, Global Score laki-laki 4,40 (2,00; 5,50) dan perempuan 4,33 (3,03; 6,83) tidak signifikan (p = 0,620). Setelah intervensi, perempuan mengalami peningkatan signifikan pada Self-control dengan median 4,00 (2,33; 6,17), sedangkan laki-laki mengalami penurunan menjadi 3,67 (2,00; 5,67) (p = 0,003). Pada perbedaan skor kecerdasan emosional di tiga sekolah, hasil menunjukkan bahwa sekolah SDI Pangeran Diponegoro mencatat peningkatan tertinggi pada Global Score setelah intervensi CHP, dibandingkan SDN Tembalang dan SDN Hidayatullah yang menunjukkan peningkatan lebih kecil namun tetap signifikan pada komponen Emotionality dan Sociability.

Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa CHP efektif meningkatkan kecerdasan emosional siswa secara signifikan, sementara kelompok kontrol justru mengalami penurunan skor pada beberapa aspek kecerdasan emosional.
Kata Kunci: Creative Health Program, Kecerdasan Emosional

Actions (login required)

View Item