Search for collections on Undip Repository

PENGARUH SENYAWA TOKSIK DARI EKSTRAK REBUNG BAMBU APUS (Gigantochloa apus) TERHADAP AKTIVITAS LARVASIDAL LARVA LALAT PENYEBAB PENYAKIT MYASIS SECARA IN VITRO

Barly, Sineba and Muniroh, Muflihatul and Istiadi, Hermawan (2024) PENGARUH SENYAWA TOKSIK DARI EKSTRAK REBUNG BAMBU APUS (Gigantochloa apus) TERHADAP AKTIVITAS LARVASIDAL LARVA LALAT PENYEBAB PENYAKIT MYASIS SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of ABSTRAK] Text (ABSTRAK)
SINEBA NAFTI RIZKITE BARLY-22010121120049-KTI-ABSTRAK.pdf

Download (525kB)

Abstract

Latar Belakang: larva lalat telah diidentifikasi sebagai penyebab utama myasis pada manusia dan ternak. Meskipun dampak negatif telah terbukti, penggunaan antibiotik dan insektisida sintetis masih umum. Oleh karena itu, dianggap penting untuk menemukan solusi alternatif dalam mengatasi myasis menggunakan Biolarvisida spray gel yang berasal dari ekstrak rebung bamboo apus (Gigantochloa apus) dalam mengendalikan larva lalat. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh senyawa toksik ekstrak rebung bambu apus (gigantohloaapus) pada aktivitas larvasidal larva lalat penyebab penyakit myasis secara in vitro. Metode: Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental yang meliputi pembuatan ekstrak rebung bambu apus dengan metode maserasi kinetik, identifikasi sediaan spray gel ekstrak rebung bamboo apus , serta pengujian efektivitasnya sebagai biolarvisida terhadap larva instar 1, 2, dan 3. Analisis data dilakukan secara statistik dengan mempertimbangkan tingkat kematian (mortalitas) yang diuji menggunakan analisis probit untuk LC50, LC95, LT50, dan LT95, uji homogenitas dan normalitas, serta tes hipotesis. Proses persiapan ekstrak rebung bambu apus juga melibatkan analisis kandungan berdasarkan hasil skrining fitokimia, TLC, dan GC-MS untuk memastikan komposisi senyawa yang relevan. Hasil: Berdasarkan hasil uji fitokimia, KLT, dan GC –MS rebung apus yang positif mengandung alkaloid, flavonoid, tannin dan HCN dengan kadar tinggi. Senyawa ini memiliki sifat larvasida yang cepat dengan mempengaruhi sistem saraf, pernapasan dan sel endotel yang mampu menyebabkan kematian larva. Konsentrasi 5% menunjukkan kematian yang paling signifikan terhadap larva instar 1 dengan kandungan HCN 3.384 ppm, tanin 0.375%, dan fenol 0.513%. Kesimpulan: Ekstrak rebung bambu apus pada konsentrasi 5% efektif dalam mematikan larva dan dapat menjadi solusi alternatif untuk mengobati myiasis.
Kata Kunci: Miasis, Larva, Ekstrak Rebung Bambu Apus, Alkaloid, Flavanoid.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Miasis, Larva, Ekstrak Rebung Bambu Apus, Alkaloid, Flavanoid.
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 18 Dec 2024 04:26
Last Modified: 18 Dec 2024 04:26
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/28076

Actions (login required)

View Item View Item