Hidayah, Ainun Nafisa Riski and Ismail, Akhmad and Pralampita, Pulong Wijang (2024) PERBEDAAN EFEK ALLOXAN DAN STREPTOZOTOCIN SEBAGAI INDUKTOR DIABETES MELITUS PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus): Tinjauan Gambaran Histopatologi Hepar, Kadar SGOT, dan SGPT. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK-KTI) ABSTRAK-KTI.pdf Download (6kB)

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme glukosa yang terus dikembangkan strategi terapi melalui studi in vivo menggunakan tikus wistar yang dimodifikasi menggunakan alloxan (ALX) dan streptozotocin (STZ). Agen diabetogenik tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri.
Tujuan: Menganalisis perbedaan efek ALX dan STZ pada tikus wistar ditinjau dari gambaran histopatologi hepar, kadar SGOT, dan SGPT.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Post-Test Only Control Group dengan randomisasi sederhana. Jumlah sampel sebanyak 42 ekor tikus wistar jantan, dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan. Variabel bebas berupa ALX dan STZ dosis bertingkat, sedangkan variabel terikat berupa gambaran histopatologi hepar, kadar SGOT, dan SGPT.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara pemberian ALX dan STZ pada gambaran histopatologi hepar (p <0,001) dan kadar SGPT (p = 0,003), namun tidak ada perbedaan bermakna pada kadar SGOT (P = 0,460). Hasil pembacaan preparat histopatologi hepar antara kelompok yang diinduksi ALX dan STZ tidak jauh berbeda pada tingkat dosis yang setara. Namun, pada pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT menunjukkan bahwa ALX dapat memunculkan terjadinya resistensi.
Kesimpulan: Kerusakan histopatologi hepar akibat ALX dan STZ relatif sama, namun STZ lebih stabil dibandingkan ALX ditinjau dari kadar SGOT dan SGPT.

Kata Kunci: Hewan coba, Alloxan (ALX), Streptozotocin (STZ), Histopatologi, SGOT dan SGPT

Actions (login required)

View Item