ILHAM, Muhammad Farras and Muchammad, Muchammad and Christwardana, Marselinus (2024) ANALISA PERFORMA DAN TEKNO-EKONOMI COFIRING MENGGUNAKAN BATUBARA-BIOMASSA PADA PULVERIZER COMBUSTION STEAM POWER PLANT. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Halaman Cover.pdf Download (1MB)
	Text BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (240kB)
	Text BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (867kB)
	Text BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (114kB)
	Text BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (389kB)
	Text BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (47kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (297kB)

Abstract

Tantangan dalam efisiensi energi yang dipicu oleh pesatnya konsumsi energi dan komitmen internasional seperti Paris Agreement untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Di Indonesia, meskipun terdapat target peningkatan penggunaan energi baru terbarukan, konsumsi energi masih didominasi oleh energi fosil, terutama batubara. Salah satu upaya untuk mempercepat penggunaan energi baru terbarukan adalah melalui program cofiring biomassa pada pembangkit listrik batubara eksisting.
Penelitian ini dengan fokus pada satu unit PLTU berkapasitas 350 MW. Data yang dianalisis meliputi parameter operasional boiler, turbin, dan generator serta beberapa data lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi blending sawdust yang aman untuk cofiring pada satu pulverizer berkisar antara 25% hingga 30% selama kondisi operasi normal terpenuhi. Analisis performa menunjukkan bahwa cofiring lebih efisien dibandingkan dengan coal firing, dengan peningkatan efisiensi termal sebesar 3,24% dan 3,27% berdasarkan nilai GPHR dan NPHR. Cofiring juga mampu menurunkan emisi karbon dioksida dan merkuri, sementara emisi SO2, NOX dan partikulat hampir tidak berubah. Dari segi ekonomi, biaya bahan bakar untuk cofiring lebih rendah daripada coal firing, dengan potensi penghematan sebesar Rp 16,5 /kWh atau setara dengan 3,06%. Dalam setahunnya dengan menggunakan sawdust dapat menghemat biaya bahan bakar mencapai Rp 87.910.251 pada 1 unitnya.
Kata kunci : cofiring, pulverizer, emisi dan performa

Challenges in energy efficiency are driven by the rapid energy consumption and international commitments such as the Paris Agreement to reduce greenhouse gas emissions. In Indonesia, despite targets to increase the use of renewable energy, energy consumption is still dominated by fossil fuels, particularly coal. One effort to accelerate the use of renewable energy is through the biomass cofiring program in existing coal-fired power plants.
This study focuses on a 350 MW power plant unit. The data analyzed includes operational parameters of the boiler, turbine, and generator, as well as other relevant data. The results show that the safe blending proportion of sawdust for cofiring in one pulverizer ranges between 25% to 30% under normal operating conditions. Performance analysis indicates that cofiring is more efficient than coal firing, with an increase in thermal efficiency of 3.24% and 3.27% based on GPHR and NPHR values, respectively. Cofiring also reduces carbon dioxide and mercury emissions, while SO2, NOX, and particulate emissions remain almost unchanged. Economically, the fuel cost for cofiring is lower than for coal firing, with potential savings of Rp 16.5 /kWh or 3.06%. Annually, using sawdust can save fuel costs up to Rp 87,910,251 per unit.
Keywords: cofiring, pulverizer, emissions, performance

Actions (login required)

View Item