Kusuma, Ellena and Handoyo, Rudy and Setiawati, Erna (2024) PERBANDINGAN INTENSITAS LATIHAN BERDASARKAN ANAEROBIC THRESHOLD PADA LAKI-LAKI DENGAN TINGKAT AKTIVITAS RENDAH TERHADAP TOLERANSI LATIHAN. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text (Lampiran C2 ABSTRAK - KTI Ellena) Lampiran C2 ABSTRAK - KTI Ellena.pdf Download (120kB)

Abstract

Latar belakang. Penurunan toleransi latihan merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan metabolik, lebih banyak pada laki-laki. Tingkat aktivitas fisik rendah 35% penyebab kematian pada populasi tersebut. Latihan aerobik disarankan untuk memperbaiki toleransi latihan. Namun, variasi intensitas masih terlalu luas. Peresepan latihan aerobik berdasarkan anaerobic threshold (AT) diharapkan menjadi solusi yang nantinya mendukung aspek promotif dan preventif kesehatan.

Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan intensitas di atas AT dan di bawah AT terhadap toleransi latihan pada laki-laki dengan tingkat aktivitas rendah.

Metode. Penelitian quasi experimental ini dilakukan pada 24 subjek yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu di atas AT (n=12) dan di bawah AT (n=12). Kedua kelompok berlatih dengan treadmill 3 kali per minggu selama 4 minggu. Kelompok di atas AT berlatih pada intensitas 10%-20% di atas AT, sedangkan kelompok di bawah AT pada 10%-20% di bawah AT. Nilai VO2AT diukur sebelum dan sesudah perlakuan.

Hasil. Karakteristik data bersifat homogen. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada selisih VO2AT kelompok di atas AT dibandingkan dengan di bawah AT (p=0,061). Peningkatan VO2AT lebih tinggi pada kelompok di atas AT dibandingkan kelompok di bawah AT (311,00 ± 355,78 vs. 23,00 ± 311,76).

Kesimpulan. Latihan intensitas di atas AT sama baiknya dengan latihan di bawah AT dalam meningkatkan toleransi latihan laki-laki dengan tingkat aktivitas rendah.

Kata kunci: aktivitas rendah, toleransi latihan, anaerobic threshold, treadmill, VO2AT

Actions (login required)

View Item