Search for collections on Undip Repository

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK REBUNG BAMBU APUS (Gigantochloa apus) TERENKAPSULASI NANOPARTIKEL KITOSAN TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Hamdi, Lugas and Muniroh, Muflihatul and Istiadi, Hermawan and Halleyantoro, Ryan (2024) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK REBUNG BAMBU APUS (Gigantochloa apus) TERENKAPSULASI NANOPARTIKEL KITOSAN TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of LUGAS FIRDINAND HAMDI-22010121140055-KTI-ABSTRAK] Text (LUGAS FIRDINAND HAMDI-22010121140055-KTI-ABSTRAK)
LUGAS FIRDINAND HAMDI-22010121140055-KTI-ABSTRAK.pdf

Download (119kB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Staphylococcus aureus memiliki manifestasi klinis yang sangat luas. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat bisa menyebabkan timbulnya strain resisten. Oleh karena itu diperlukan adanya alternatif lain yang lebih aman Rebung bambu apus yang memiliki kandungan senyawa yang bersifat antibakteri. Namun, senyawa tersebut memiliki struktur yang kurang stabil sehingga diperlukan enkapsulasi nanopartikel kitosan yang dapat meningkatkan stabilitas dan efektivitas dari senyawa tersebut.
Tujuan: Menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak rebung bambu apus terenkapsulasi nanopartikel kitosan terhadap bakteri S. aureus
Metode: Penelitian ini menggunakan desain true experimental post-test only control group design. Menggunakan sampel bakteri S. aureus sebanyak 27 sampel. Formulasi dibuat menjadi 4 kelompok perlakuan F1, F2, F3, dan F4 dengan perbandingan larutan kitosan:STTP:Ekstrak berturut-turut (0,1:0,2:1%); (0,2:0,1:1%); (0,1:0,2:5%); (0,2:0,1:5%). Kemudian ditambahkan kontrol negatif berupa pemberian aquades dan kontrol positif berupa pemberian antibiotik clindamycin dengan variasi konsentrasi dalam μg/ml yakni 1, 5, 10, dan 15. Analisis data dilakukan secara statistik untuk mengetahui perbedaan hasil pada masing-masing formulasi
Hasil: Dari analisis kandungan senyawa, Ekstrak rebung bambu apus memiliki kandungan antibakteri yang beragam. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan konsentrasi ekstrak memiliki pengaruh signifikan terhadap diameter zona hambat dengan nilai p=0,011. daya hambat terbaik ditunjukkan oleh formulasi F4 dengan diameter zona hambat 41,67±1,53 mm. perhitungan potensi relatif terhadap clindamycin menunjukkan F4 memiliki potensi relatif terbaik dengan angka 1:1277
Kesimpulan: ekstrak rebung bambu apus terenkapsulasi nanopartikel kitosan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dengan peningkatan konsentrasi ekstrak memperkuat aktivitas antibakterinya.

Kata Kunci: Kitosan, Nanopartikel, Rebung bambu apus, Staphylococcus aureus

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 25 Nov 2024 07:20
Last Modified: 25 Nov 2024 07:20
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/27639

Actions (login required)

View Item View Item