Bayuaji Motoh, Denny (2023) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP REVITALISASI PADA KORIDOR JALAN PANCASILA MENUJU CITY BRANDING KOTA TEGAL. Masters thesis, Undip.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Download (223kB)
	Text LembarPengesahan.pdf - Submitted Version Download (197kB)
	Text Abstrak.pdf - Submitted Version Download (258kB)
	Text Bab 1.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (770kB)
	Text Bab 2.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (800kB)
	Text Bab 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (417kB)
	Text Bab 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text Bab 5.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text Bab 6.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (328kB)
	Text DaftarPustaka.pdf - Submitted Version Download (352kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap revitalisasi-preservasi yang terjadi di kawasan jalan pancasila Kota Tegal dalam upaya re-branding wilayah perkotaan. Pada kawasan Jalan Pancasila, Pemerintah Kota Tegal telah menjalankan program revitalisasi sejak tahun 2017, dimana ada beberapa proyek pembangunan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan diantaranya adalah revitalisasi Alun-Alun Kota Tegal, Taman Pancasila, serta pelebaran jalan dan trotoar Citywalk Jalan A. Yani. Selain Gedung Waterleiding bangunan cagar budaya lainnya yang berada pada wilayah kawasan Jalan Pancasila adalah Gedung Birao yang merupakan bukti sejarah perkeretaapian di Pulau Jawa. Tentunya proses pembangunan ini memiliki tujuan untuk dapat menciptakan ruang publik bagi masyarakat Kota Tegal. Oleh sebab itu, penelitian ini penting untuk meninjau kembali bagaimana revitalisasi perkotaan di kawasan Jalan Pancasila di Kota Tegal telah memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan wilayah perkotaan yang dirasakan oleh masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekanan pada makna dan proses, bukan pada pengujian dan pengukuran. Metode kualitatif ini sering disebut juga sebagai metode penelitian naturalistik karena dianggap pada kondisi ini kualitatif dapat ditafsirkan secara alamiah (natural setting).
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sejarah Jalan Pancasila di Kota Tegal merupakan perpaduan kompleks antara preservasi dan konservasi. Pelestarian bertujuan untuk melestarikan lingkungan, benda bersejarah, dan keanekaragaman hayati sedangkan konservasi bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan barang yang rusak atau terancam punah. Gedung Birao yang juga dikenal dengan Semarang Cheriboon Stroomtram (SCS) merupakan contoh unik pelestarian dan konservasi di Kota Tegal. Awalnya merupakan bangunan zaman Belanda, bangunan ini tetap dilestarikan dan dirawat untuk mendukung budaya kota. Pemerintah Kota Tegal melestarikan dan merawat bangunan tersebut untuk mempertahankan nilai branding yang tinggi dan mendukung warisan budaya kota. Kawasan Jalan Pancasila Kota Tegal merupakan kesatuan tata guna lahan yang terpadu dan seimbang yang mengatur kepadatan dalam pembangunan wilayah dan mewujudkan kawasan dengan tata guna lahan yang mendukung interaksi dan aktivitas yang saling berhubungan. Jalan Pancasila di Kota Tegal memberikan kesinambungan antara tata guna lahan dan aktivitas masyarakat, yang melibatkan nilai-nilai kemasyarakatan dan budaya. Namun, juga menyatu dengan lingkungan sekitarnya, memungkinkan pedagang kaki lima untuk menyediakan ruang yang lebih tertata dan berkontribusi pada nilai estetika kawasan perkotaan.
Kata Kunci: Revitalisasi, Persepsi, Re-branding, City Branding, Heritage

Actions (login required)

View Item