HADIYANI, SUROTUL (2024) BANYUWANGI THERAPY AND HEALTH CENTER. Undergraduate thesis, UNDIP.
![]() |
Text
01 cover_Surotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Download (68kB) |
![]() |
Text
LembarPengesahanSurotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Download (195kB) |
![]() |
Text
05 abstrak_Surotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Download (61kB) |
![]() |
Text
11 bab I_Surotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (438kB) |
![]() |
Text
12 bab II_Surotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (832kB) |
![]() |
Text
13 bab III_Surotul Hadiyani.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (365kB) |
Abstract
Banyuwangi Therapy and Health Center merupakan sebuah wadah terapi pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang juga turut menjadi upaya pencegahan maupun penanganan masalah hipertensi yang cukup tinggi di Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan bahwa penyakit hipertensi menjadi penyumbang angka terbesar pada kategori penyakit tidak menular yang
diderita masyarakat Banyuwangi. Angka yang cukup tinggi ini apabila tidak ditangani dapat memicu terjadinya peningkatan angka morbiditas atau angka kesakitan hingga komplikasi yang berujung pada kematian. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang bertujuan untuk mencegah dan mengobati penderita hipertensi. Secara umum, terapi hipertensi digolongkan menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis.
Terapi farmakologis menggunakan obat-obatan antihipertensi dengan cara kerja menurunkan tekanan darah seseorang. Sedangkan terapi non-farmakologis ditekankan pada
perubahan gaya hidup menjadi lebih baik dan sehat, peningkatan aktivitas fisik, yoga, akupuntur, teknik relaksasi dan meditasi, pengurangan stress, dan lain sebagainya. Metode pencegahan dan penanganan non-farmakologis harus dilakukan paling awal baru kemudian dilanjutkan ke metode farmakologis yang menggunakan obat-obatan (Wiley, 2021). Menurut Gilford, terapi non-farmakologis sangat dianjurkan untuk dilakukan dalam kurun
waktu 3 hingga 6 bulan dan kemudian dilakukan evaluasi untuk menjadi pertimbangan apakah memerlukan penanganan ke terapi farmakologis. Untuk memfasilitasi masyarakat terkait terapi non-farmakologis ini dibutuhkan wadah terapi kesehatan masyarakat
Banyuwangi yang juga dapat menjadi upaya penurunan angka penderita hipertensi di Kabupaten Banyuwangi. Maka dari itu, disusunlah perencanaan dan perancangan dengan judul Banyuwangi Therapy and Health Center dengan tujuan dapat memberikan pelayanan terapi kesehatan yang juga dapat menjadi upaya pencegahan dan penanganan kasus hipertensi di Banyuwangi dengan metode non-farmakologis. Jenis-jenis terapi yang disediakan juga melalui pertimbangan dari berbagai penelitian untuk dapat dipastikan pengaruhnya pada penurunan atau penstabilan tekanan darah.
Kata Kunci: Hipertensi; Non-Farmakologis; Terapi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architecture Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
Depositing User: | Magister Arsitektur |
Date Deposited: | 18 Dec 2024 01:00 |
Last Modified: | 18 Dec 2024 01:00 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/26569 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |