LEVIANI, DINDA SEPTA (2024) ANALISIS INDEKS KEKERINGAN METEOROLOGI MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KABUPATEN MAGELANG. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Text Cover.pdf Download (644kB)

Abstract

Kabupaten Magelang merupakan daerah yang rawan mengalami bencana kekeringan panjang. Tercatat pada tahun 2023 terdapat 44 desa terdampak yang tersebar pada 13 kecamatan. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat setempat
mengalami kekurangan pasokan air bersih. Sejak awal Juni 2023 sampai dengan November 2023, BPBD Kabupaten Magelang melakukan pendistribusian air bersih dengan total sebanyak 6,825 juta liter air. Bencana kekeringan tersebut perlu
dilakukan antisipasi dengan analisis indeks kekeringan guna bertujuan untuk mengenali karakteristik kekeringan lebih awal sehingga dapat mengurangi dampakdampak yang akan terjadi. Pada penelitian ini digunakan analisis perhitungan indeks kekeringan meteorologi dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) defisit 6 bulan dan defisit 12 bulan. Pengklasifikasian hasil nilai indeks kekeringan menggunakan acuan dari World Meteorological Organization (WMO)
dan divisualisasikan dalam bentuk peta sebaran kekeringan menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data curah hujan bulanan tahun 2013-2023. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Stasiun Mungkid mengalami kekeringan meteorologi tertinggi defisit 6 bulan dengan nilai -2,938 dan defisit 12 bulan dengan nilai -2,569 dengan indikasi amat sangat kering pada tahun 2019. Wilayah Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Salaman merupakan daerah terdampak kekeringan
hidrologis sebagai akibat dari kekeringan meteorologis yang tinggi sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap manajemen sumber daya air bersih yang memadai.

Actions (login required)

View Item