VIKRI CARISSA, FARHA (2024) TRANSFORMASI KEHIDUPAN LANSIA: SENIOR LIVING AND ACTIVITY CENTRE GUNA MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH BAGI LANSIA MENENGAH KE BAWAH DI KABUPATEN SEMARANG. Undergraduate thesis, Undip.
![]() |
Text
03 Halaman Pengesahan.pdf - Submitted Version Download (423kB) |
![]() |
Text
01 cover.pdf - Submitted Version Download (63kB) |
![]() |
Text
05 abstrak.pdf - Submitted Version Download (7kB) |
![]() |
Text
11 Bab I.pdf - Submitted Version Download (20kB) |
![]() |
Text
12 bab 2.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
![]() |
Text
13 Bab 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (414kB) |
![]() |
Text
14 bab 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (377kB) |
![]() |
Text
15 Bab 5.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (868kB) |
![]() |
Text
16 Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (11kB) |
Abstract
Latar belakang perancangan ini didorong oleh permasalahan meningkatnya populasi lansia yang tidak seimbang dengan rasio ketergantungan, di mana jumlah lansia meningkat namun jumlah orang yang dapat membantu mereka cenderung berkurang. Fenomena ini juga terjadi di Kabupaten Semarang. Ironinya, lebih dari setengah populasi lansia di Indonesia berada di ekonomi menengah ke bawah. Banyak lansia yang terlantar atau tinggal sendiri tanpa rumah yang layak. Konsekuensinya, lansia menjadi rentan mengalami kesepian, penurunan kesehatan mental, fisik, dan psikologis, serta kehilangan motivasi diantaranya karena
kesepian, kurang aktivitas, tidak mandiri, dan tidak memiliki pendapatan serta stimulasi positif bagi fisik dan mental. Akibatnya, lansia menjadi tidak tangguh: tidak aktif, produktif, mandiri, dan sejahtera. Kabupaten Semarang, khususnya Kecamatan Bandungan, terkenal dengan potensi hortikulturalnya. Desa Kenteng, sebagai salah satu desa hortikultural, telah dicanangkan menjadi desa ramah lansia. Perancangan pusat aktivitas bagi lansia ini akan mendorong terciptanya desa ramah lansia, terintegrasi dengan program pemerintah lainnya di Desa Kenteng.
Potensi hortikultural di Desa Kenteng menjadi strategi yang baik dalam perancangan proyek ini karena hortikultural dapat dimanfaatkan sebagai sumber produktivitas, aktivitas, komunitas, dan ekonomi bagi lansia. Selain itu, hortikultural juga memberikan terapi fisik dan mental yang positif. Pendekatan spiritual juga diintegrasikan dengan aktivitas seperti pengajian desa, pesantren
lansia, dan aktivitas kontemplatif lainnya. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang komunitas Senior Living yang dapat mendukung lansia tangguh dalam memenuhi berbagai dimensi kehidupan, termasuk spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial, kemasyarakatan, profesional dan vokasional, serta lingkungan.
Dalam konteks ini, strategi yang diusulkan untuk membangun komunitas inklusif dan aktif bagi lansia ekonomi menengah ke bawah akan dibahas, serta desain arsitektur yang mendukung terbentuknya komunitas yang ramah bagi lansia.
Strategi desain lain yang digunakan adalah pendekatan arsitektur modular dan universal, yang menawarkan efisiensi, keterjangkauan, kenyamanan, dan aging in place bagi lansia. Rumah modular dirancang untuk mudah dibangun, hemat
biaya, dan fleksibel sesuai kebutuhan lansia, sehingga lansia merasa nyaman menua di lokasi tersebut.
Kata Kunci: Lansia 1; Lansia Tangguh 2; Senior Living 3; Activity Centre 4
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architecture Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
Depositing User: | Magister Arsitektur |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 04:14 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 04:14 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/25811 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |