ACHMAD KHANSA DANISWARA, EGA (2024) RUSUN LANSIA DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Undip.
![]() |
Text
01 cover.pdf - Submitted Version Download (15kB) |
![]() |
Text
03 halaman pengesahan.pdf - Submitted Version Download (188kB) |
![]() |
Text
05 abstrak.pdf - Submitted Version Download (7kB) |
![]() |
Text
11 bab 1.pdf - Submitted Version Download (125kB) |
![]() |
Text
12 bab 2.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
![]() |
Text
13 bab 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (608kB) |
![]() |
Text
14 bab 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (783kB) |
![]() |
Text
15 bab 5.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (107kB) |
![]() |
Text
16 daftar pustaka.pdf - Submitted Version Download (75kB) |
Abstract
Indonesia sudah memasuki struktur penduduk tua (ageing population) sejak tahun 2021, di mana persentase penduduk lanjut usia sudah mencapai lebih dari 10 persen. Kota Semarang merupakan salah satu kota dengan presentase penduduk lanjut usia yang tinggi. Kota Semarang memiliki angka usia harapan
hidup yang terus bertambah setiap tahunnya. Usia harapan hidup di Kota Semarang bertambah 0,49% di empat tahun terakhir, yaitu dari 77,25% di tahun 2018 menjadi 77,78% di tahun 2022 (BPS, 2024). Presentase jumlah lansia di Kota Semarang juga bertambah setidaknya 3% dari 2018 sampai 2023. Pada tahun 2023 Jumlah lansia di Kota Semarang mencapai 198 ribu jiwa atau sekitas 11,8
persen dari jumlah penduduk Kota Semarang (BPS, 2024).
Permasalahan yang terjadi pada lansia diantaranya adalah penurunan kesehatan fisik dan perubahan aktivitas sehari hari yang mengakibatkan stress. Menurut WHO usia lansia merupakan usia dengan resiko stress paling tinggi. Stress pada lansia paling umum disebabkan karena kesepian ditinggalkan oleh
pasangan maupun keluarga serta rasa bosan karena sudah sulit untuk beraktivitas seperti sedia kala. Menurut Badan Pusat Statistik terdapat sekitar 7,25 persen lansia yang tinggal sendiri dan 20,85 persen lansia yang tinggal bersama pasangannya. Terdapat banyak lansia yang rentan dan berseiko tinggi mengalami stress karena tinggal sendiri dan kurang mendapat perawatan yang semestinya.Tetapi pada kenyataannya fasilitas panti wredha masih belum dapat menjamin kesejahteraan lansi, selain itu panti wredha juga memiliki kesan yang suram dan buruk bagi lansia dan masyarakat umum. Berdasarkan beberapa
penelitian didapatkan bahwa lansia yang tinggal di panti wredha malah memiliki presentase tingkat stress yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas baru yang nyaman dan dapat mendukung lansia untuk hidup dan menghabiskan usianya.
Kata Kunci: Lansia; Panti Wredha; Rusun
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architecture Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
Depositing User: | Magister Arsitektur |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 05:25 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 05:25 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/25740 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |