Search for collections on Undip Repository

PEMETAAN ZONA LINGKUNGAN SIAP BANGUN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KABUPATEN SEMARANG (STUDI KASUS : KECAMATAN UNGARAN TIMUR, KABUPATEN SEMARANG)

PUTRI, FADILLAH EKA (2024) PEMETAAN ZONA LINGKUNGAN SIAP BANGUN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KABUPATEN SEMARANG (STUDI KASUS : KECAMATAN UNGARAN TIMUR, KABUPATEN SEMARANG). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Full text not available from this repository.

Abstract

Harga tanah yang mahal menjadi salah satu faktor banyaknya permasalahan terkait perumahan dan permukiman seperti kebutuhan akan rumah (backlog), rumah tidak layak huni, permukiman kumuh, squatter, dan lain sebagainya. Maka
dari itu, diperlukan penyediaan lahan murah, terjangkau, dan juga potensial untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Salah satu lokasi strategis yang cocok untuk dijadikan sebagai
lokasi perencanaan pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah Kecamatan Ungaran Timur. Penentuan lokasi yang paling sesuai didasarkan atas beberapa kriteria meliputi luas lahan, kemiringan, bebas
bencana, penggunaan lahan, aksesibilitas, dan jarak terhadap Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU) seperti Jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan limbah/sanitasi, jaringan persampahan, jaringan pendidikan, jaringan Kesehatan,
dan jaringan peribadatan. Aspek harga tanah juga perlu diperhatikan, untuk itu diperlukan perhitungan terkait keterjangkauan masyarakat untuk membeli tanah
berdasarkan harga pasar wajar menggunakan metode penilaian tanah. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengetahui besar bobot yang mempengaruhi dari masing-masing parameter. Hasil penentuan lokasi yang
paling potensial selanjutnya dilakukan penyesuaian terhadap peta zonasi perumahan dan permukiman dalam RTRW Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter bebas bencana merupakan parameter dengan pengaruh yang paling dominan dalam penentuan suatu lisiba. Hal ini dikarenakan apabila aspek keamanan sudah terpenuhi maka aspek nyaman dan berkelanjutan akan terpenuhi juga. Hasil pengolahan yang dilakukan mendapatkan sebanyak 15 zona potensial untuk dibangun perumahan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah dengan total luas lahan sebesar 160,9 Ha. Desa Kalongan merupakan desa dengan jumlah zona potensial terbanyak yakni berjumlah 11 zona.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pemetaan, Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Lisiba, Zona Nilai Tanah, AHP, RTRW
Subjects: Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Geodetic Engineering
Depositing User: Users 205 not found.
Date Deposited: 16 Aug 2024 08:06
Last Modified: 16 Aug 2024 08:06
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/25715

Actions (login required)

View Item View Item