AMALIA NAFISHA, AZZAHRA (2024) PUSAT KERAJINAN BATU MUNTILAN. Undergraduate thesis, Undip.

	Text 01 cover.pdf - Submitted Version Download (57kB)
	Text 03 halaman pengesahan.pdf - Submitted Version Download (68kB)
	Text 05 abstrak.pdf - Submitted Version Download (45kB)
	Text 11 bab 1.pdf - Submitted Version Download (151kB)
	Text 12 bab 2.pdf - Submitted Version Download (1MB)
	Text 13 bab 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (853kB)
	Text 14 bab 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (710kB)
	Text 15 bab 5.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (103kB)
	Text 16 daftar pustaka.pdf - Submitted Version Download (174kB)

Abstract

Kabupaten Magelang termasuk dalam salah satu pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dengan fokus pengembangan atraksi wisata baru berbasis budaya, alam, dan buatan. Atraksi wisata pendukung tersebut di antaranya pengembangan desa wisata, wisata kriya, wisata kuliner, wisata alam, serta wisata pertunjukan. Wisata kriya yang sangat potensial adalah wisata kerajinan batu, yang berpusat di Kecamtan Muntilan. Beberapa sistem pemasaran dalam pengembangan kerajinan batu saat ini masih belum optimal dan mengakibatkan terganggunya sarana transportasi utama di Jalan Nasional Yogyakarta-Magelang. Sarana fasilitas informasi dan penunjang yang tidak memadai saat ini belum dapat mengakomodasi kebutuhan perajin maupun wisatawan yang berminat untuk berkunjung, melakukan traksaksi jual beli, maupun memperoleh edukasi mengenai kerajinan batu di Muntilan. Maka dari itu, diperlukan sebuah fasilitas pusat kerajinan yang dapat megakomodasi kebutuhan informasi dan transaksi yang dapat meningkatkan pendapatan kerajinan batu kembali. Penyusunan LP3A ini membahas mengenai perencanaan dan perancangan sarana informasi industri kreatif khususnya mengenai kerajinan batu. Metode deskriptif, dokumentatif, dan komparatif digunakan dalam riset untuk memperkaya pengetahuan dan mengetahui tipologi serupa di suatu lokasi yang sudah terbangun. Pendekatan arsitektural yang digunakan adalah narrative design untuk memperkuat kelokalan dan memperkenalkan informasi kepada pengunjung dengan lebih atraktif dan interaktif. Narasi yang dipilih adalah mengenai community empowement process dari perajin batu di Muntilan. Program ruang dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dari babak cerita yang telah disusun, sehingga terdapat alur linier yang dapat dirasakan oleh pengunjung.
Kata Kunci: community empowerment process; kerajinan batu; narrative design.

Actions (login required)

View Item