Naufal, Adam Adhira and Badriyah, Siti Malikhatun and Widanarti, Herni (2024) TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TRANSAKSI JUAL BELI BARANG AFTER MARKET MODIFIKASI KENDARAAN OLEH SUBJEK HUKUM ANAK DI BAWAH UMUR MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK. _117 PDT 2024. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

	Text Adam Adhira Naufal_cover.pdf Download (1MB)
	Text Adam Adhira Naufal_abstrak.pdf Download (630kB)
	Text Adam Adhira Naufal_bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (762kB)
	Text Adam Adhira Naufal_bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (614kB)
	Text Adam Adhira Naufal_bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (683kB)
	Text Adam Adhira Naufal_bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (242kB)
	Text Adam Adhira Naufal_dapus.pdf Download (570kB)

Abstract

Praktik jual beli via Media Sosial Facebook, saat ini tidak berjalan sepenuhnya sesuai dengan aturan hukum yang telah ditetapkan di Indonesia, di dalam media sosial Facebook, sebagian besar akun atau pengguna berasal dari anak dibawah umur. Dalam hal ini, Pemerintah sudah berkewajiban mempunyai peran dalam
melakukan pembaharuan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan terkait keabsahan hukum transaksi via media sosial (Social commerce) yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Indonesia guna melindungi subjek hukum anak di bawah umur. Penelitian ini mengkaji aspek yuridis transaksi jual beli barang after market modifikasi kendaraan yang dilakukan oleh anak di bawah
umur melalui media sosial Facebook. Tujuan utama di dalam penelitian ini adalah untuk memahami peraturan hukum yang relevan dengan transaksi jual beli tersebut, serta dampak hukum yang timbul bagi anak di bawah umur sebagai pelaku jual beli. Metode Penelitian yang di gunakan penulis adalah pendekatan
yuridis normatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian yang dibuat oleh anak di bawah umur dalam transaksi perdagangan elektronik dianggap sah. Namun, karena tidak terpenuhinya syarat kecakapan dalam perjanjian, perjanjian tersebut dapat dibatalkan atas permintaan
pihak yang merasa dirugikan melalui putusan Hakim Pengadilan. Prosedur penyelesaian sengketa yang dapat ditempuh meliputi jalur litigasi dan non-litigasi. Di dalam penelitian ini penulis menyarankan perlunya pengaturan yang lebih ketat dan spesifik untuk melindungi anak di bawah umur dalam transaksi via media sosial Facebook serta meningkatkan kesadaran orang tua dan anak tentang risiko
hukum yang terkait.
Kata Kunci: Hukum, Anak Di Bawah Umur, Transaksi Jual Beli, Media Sosial

Actions (login required)

View Item