Search for collections on Undip Repository

REDESAIN GEDUNG DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN TEGAL MELALUI PENDEKATAN BIOCLIMATIC ARCHITECTURE

Latifah, Latifah (2024) REDESAIN GEDUNG DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN TEGAL MELALUI PENDEKATAN BIOCLIMATIC ARCHITECTURE. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
S_LATIFAH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (52MB) | Request a copy
[img] Text
S_LATIFAH BAB I.pdf - Published Version

Download (46kB)
[img] Text
S_LATIFAH BAB II.pdf - Published Version

Download (252kB)
[img] Text
S_LATIFAH BAB III.pdf - Published Version

Download (717kB)

Abstract

Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang
mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu
permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan produktivitas penghuni serta adanya ventilasi
udara yang buruk. Selain karna adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang
terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep arsitektur bioklimatik. Konsep ini
terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan
iklim global. Kondisi iklim Kota Tegal cenderung panas dengan suhu maksimum mencapai
36,1oC pada periode Oktober hingga November 2024. Kecepatan angin rata-rata dalam satu
bulan 2 m/s. Pada bulan Oktober hingga November 2024 potensi angin sangat besar mencapai
3 m/s. Potensi angin ini ternyata belum dimanfaatkan secara maksimal untuk penghawaan alami
di dalam bangunan. Kajian ini membahas Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Tegal.
Gedung ini difungsikan sebagai area pelatihan dan perkantoran. Pada kenyataannya, sistem
penghawaan pada gedung ini kurang optimal sehingga sirkulasi udara di dalam ruang sangat
kurang dan menyebabkan bangunan dapat tereduksi fenomena sick building syndrome.
Sistem ventilasi yang kurang baik dapat menghasilkan akumulasi polutan dalam ruang sehingga
mengakibatkan kurangnya kenyamanan termal. Teknologi eco-cooler menjadi salah satu
metode guna meningkatkan kenyamanan termal pengguna melalui fungsinya untuk menangkap
angin. Eco-cooler dibuat dengan botol plastik bekas agar lebih hemat energi. Hal tersebut
berkaitan dengan arsitektur bioklimatik yang pada dasarnya didesain menggunakan teknik
hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat dan data meteorologi, dan hasilnya
adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas perlu dilakukan evaluasi desain bangunan
terhadap fenomena sick building syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan studi literatur untuk pengambilan data BMKG yaitu iklim Kota Tegal
periode Bulan Oktober hingga November Tahun 2023 dan simulasi komputer dengan software
AutoCAD, SketchUp, dan CFD Autodesk yang berupaya menjawab permasalahan dan
memberikan rancangan desain untuk memperbaikinya.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan tools CBE barkeley edu dan simulasi dengan
software Autodesk CFD, kondisi termal pada bangunan belum memenuhi standar karena
kurangnya pertukaran udara sehingga kualitas udara pada bangunan kurang baik dan dapat
menimbulkan sick building syndrome.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat merekomendasikan desain dengan penambahan
bukaan jendela dan penggunaan teknologi eco-cooler mampu memberikan efek penyegaran
pada bangunan guna mencapai kenyamanan termal menurut parameter ASHRAE-55 pada
Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Tegal. Selain itu sebagaimana simulasi
menggunakan Autodesk CFD, kecepatan angin yang dihasilkan setelah penerapan rekomendasi
desain oleh penulis tergolong nyaman karena kurang dari 1,5 m/s sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Oleh karena itu, eco-cooler yang
pernah ditinjau sebagai pendekatan arsitektur bioklimatik dapat dijadikan alternatif pengganti
v
AC yang boros energi dan menimbulkan kelembaban pada bangunan sehingga dapat memicu
adanya virus dan bakteri pada bangunan studi kasus. Berkaitan dengan material botol plastik
bekas, eco-cooler mampu mengurangi limbah plastik sehingga sustainable bagi lingkungan.
Selain itu, sistem penghawaan alami yang direkomendasikan juga mampu mereduksi bangunan
dari fenomena sick building syndrome.
Kata kunci : kenyamanan termal; teknologi eco-cooler; arsitektur bioklimatik; sick building
syndrome; sustainable

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: kenyamanan termal; teknologi eco-cooler; arsitektur bioklimatik; sick building syndrome; sustainable
Subjects: Engineering > Architecture Engineering
Engineering
Divisions: School of Vocation > Diploma in Architecture
Depositing User: Oktavia Perpus Vokasi
Date Deposited: 22 Jul 2024 06:49
Last Modified: 22 Jul 2024 06:49
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/25175

Actions (login required)

View Item View Item