ASRUL, FATUR RAHMAN (2024) RELASI KUASA BURUH DAN KEKUASAAN (Strategi Gerakan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Pasca Orde Baru). Masters thesis, Master Program In Political Science.
Text
COVER.pdf - Published Version Download (438kB) |
|
Text
BAB I.pdf - Published Version Download (287kB) |
|
Text
BAB II.pdf - Published Version Download (312kB) |
|
Text
BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (237kB) |
|
Text
BAB IV.pdf - Published Version Download (277kB) |
|
Text
BAB V.pdf - Published Version Download (133kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (367kB) |
Abstract
Relasi Kuasa Buruh dan Kekuasaan merupakan penelitian yang membandingkan strategi gerakan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia pasca Orde Baru, di era kolonialisme hingga reformasi strategi gerakan buruh menggunakan pressure group representative group, namun setelah Orde Baru strategi yang dipelopori KSPSI dan KSPI terlihat berbeda, KSPSI mengutamakan komunikasi dalam mewujudkan kepentingan, sedangkan KSPI memilih demonstrasi dan mogok nasional sebagai strategi gerakan.
Penelitian ini menggunakan teori perjuangan kelas Karl Marx yang dipadukan dengan teori perubahan sosial Antonio Gramsci dan gerakan sosial oleh Sidney Tarrow, sedangkan metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada pengurus Konfederasi Serikat Pekerja meliputi Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan Unit Kerja di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama KSPSI menggunakan Organisasi, Gerakan dan Politik sebagai strategi gerakan, sedangkan KSPI menggunakan Konsep, Lobi, Aksi dan Politik sebagai strategi mewujudkan kepentingan pekerja. Kedua hasil penelitian menunjukkan keberhasilan Konfederasi Serikat Pekerja tidak terlepas dari bentuk konsistensi dan kesolidan anggota dalam berjuang, sedangkan kegagalan konfederasi dipengaruhi oleh penetrasi oligarki dan campur tangan kekuasaan yang menyebabkan polarisasi dan perpecahan gerakan buruh.
Strategi yang digunakan konfederasi sebatas perjuangan normatif dan tidak berbasiskan pada perjuangan ideologis guna mengubah sistem sosial dan menggantikan struktur kekuasaan, selain itu keberhasilan konfederasi tidak terlepas dari intensitas demonstrasi dan mogok nasional dalam mewujudkan kepentingan sedangkan kegagalan konfederasi tidak terlepas dari intervensi kekuasaan dalam bentuk pengaburan gagasan dan perpecahan serikat, sehingga kepentingan konfederasi tidak dapat diwujudkan. Untuk itu penyatuan gerakan masyarakat menjadi kebutuhan guna mewujudkan kepentingan masyarakat umum dan pekerja secara khusus.
Kata Kunci: Kekuasaan, Strategi Gerakan, Konfederasi Serikat Pekerja
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Master Program in Political Science |
Depositing User: | Apriyanto MIPOL |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 01:56 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 01:56 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/25154 |
Actions (login required)
View Item |