SALSABILA, EKTANISA (2024) DESAIN PROYEK PABRIK REFINED CARRAGEENAN MENGGUNAKAN PROSES GEL PRESS DENGAN KAPASITAS 3.000 TON/TAHUN. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text S_Ektanisa Salsabila.pdf - Published Version Download (7MB)

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan berbagai sumber daya kelautan memproduksi rumput
laut dalam skala besar khususnya jenis Eucheuma cottonii. Salah satu pemanfaatan rumput laut
Eucheuma cottonii menjadi produk bernilai ekonomis adalah Refined Carrageenan. Refined
Carrageenan merupakan produk karaginan hasil olahan rumput laut dengan tingkat kemurnian
tertinggi. Karaginan jenis ini memiliki warna yang lebih putih, ukuran partikel lebih halus, pH
netral, kekuatan gel strength lebih kuat sehingga memiliki harga jual yang lebih tinggi. Refined
Carrageenan biasa digunakan sebagai bahan aditif untuk gelling, thickening, dan stabilizing
agent pada industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Perancangan pabrik refined carrageenan
berkapasitas 3.000 ton/tahun ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan karaginan yang akan
terus mengalami peningkatan seiring perkembangan costumer goods di Indonesia.
Proses produksi refined carrageenan dipilih menggunakan proses Gel Press. Proses ini
terbagi dalam tiga tahapan: 1) Persiapan bahan baku, 2) Ekstraksi, 3) Penjedalan dan
Penepungan. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku, rumput laut dicuci menggunakan air
hingga bersih dan dipotong menjadi bagian kecil. Tahap kedua yaitu ekstraksi rumput laut
Eucheuma cottonii menggunakan larutan NaOH pada suhu 60 ℃ selama 3 jam. Tahap ketiga
merupakan penjedalan (pengendapan) larutan karaginan menggunakan KCl 1% untuk proses
pembentukan gel yang kemudian di-press, digiling dan dikeringkan menjadi produk bubuk
refined carrageenan.
Lokasi pabrik refined carrageenan akan dibangun di daerah Sumenep, Jawa Timur atas
beberapa pertimbangan. Sumenep dekat dengan sumber bahan baku karena merupakan daerah
yang memproduksi rumput laut jenis Eucheuma cottonii dalam skala besar. Hal ini tentunya
mampu meminimalkan waktu dan biaya produksi. Daerah ini memiliki penyediaan air dari laut
sebagai air baku yang dimanfaatkan untuk air proses, umpan boiler, hydrant, dan sanitasi serta
listrik dari PLN untuk memenuhi utilitas pabrik. Pada lokasi ini juga terdapat beberapa industri
pangan dan non-pangan sebagai target pemasaran produk refined carrageenan.
Pabrik refined carrageenan akan didirikan berdasarkan bentuk perusahaan Perseroan
Terbatas (PT). Dalam menjalankan operasional perusahaan, modal berasal dari saham-saham
dan obligasi dengan kedudukan tertinggi dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Pabrik refined carrageenan ini menggunakan struktur organisasi lini dan staff.
Karyawan berjumlah 96 orang yang terbagi kedalam tiga unit yaitu karyawan unit proses,
karyawan unit utilitas, serta karyawan unit HSE, laboratorium, dan maintenance.
Analisis ekonomi dilakukan pada perancangan pabrik refined carrageenan ini sebagai
vii
bentuk evaluasi serta penilaian investasi dengan metode Profit On Sales (POS), Return Of
Investment (ROI), Pay Out Time (POT), Break Even Point (BEP), Shut Down Point (SDP) dan
Discounted Cash Flow (DCF). Hasil perhitungan analisa kelayakan, diperoleh Profit On Sales
(POS) sebelum pajak 30,62% dan sesudah pajak 22,97%, Return Of Investment (ROI) sebelum
pajak 104,52% dan sesudah pajak 78,39%, Pay Out Time (POT) pada tahun ke-1,2, Break Even
Point (BEP) sebesar 23,63%, Shut Down Point (SDP) sebesar 18,08%, dan Internal Rate of
Return (IRR) sebesar 50,92%. Berdasarkan beberapa hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
pabrik Refined Carrageenan ini layak untuk didirikan.

Actions (login required)

View Item