IBRAHIM, MOHAMMAD IQBAL (2024) KESESUAIAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL PURSE SEINE DI PELABUHAN II JUWANA DENGAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text S_Mohammad Iqbal Ibrahim.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text S_Mohammad Iqbal Ibrahim Cover.pdf - Published Version Download (183kB)
	Text S_Mohammad Iqbal Ibrahim Abstrak.pdf - Published Version Download (281kB)

Abstract

Sejak sepuluh ribu tahun yang lalu, penggunaan kayu sebagai material dasar kapal tidak
pernah ditinggalkan hingga kini. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai macam faktor seperti
karakteristik Kayu itu sendiri, teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, ekonomi,
sosial ataupun budaya. Juwana merupakan salah satu kecamatan pesisir Kabupaten Pati mayoritas
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena lokasinya yang berdekatan dengan
garis pantai. Selain itu, juga terdapat beberapa galangan kapal perikanan yang beroperasi disana.
Sebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa
melalui proses rancang bangun secara modern. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk
kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan
tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, sehingga dalam beberapa kasus
terhadap pesanan kapal yang berbeda bentuknya, maka pengrajin ini akan mengalami kesulitan.
Pembuatan kapal di juwana masih banyak yang hanya menggunakan pengalaman mereka saja,
tanpa adanya perhitungan konstruksi dan acuan yang telah di sediakan oleh Biro Klasifikasi
Indonesia.
Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian KM Itakoh yang terletak
di pelabuhan II Juwana dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia dan pentingnya mengikuti acuan
konstruksi kapal yang telah di tentukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Proses perhitungan
menggunakan peraturan BKI kapal kayu tahun 2023. Ukuran yang telah didapatkan dari
perhitungan BKI dibandingkan dengan ukuran yang ada di lapangan. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa diketahui ukuran lunas luar mempunyai deviasi + 93 % dan lunas dalam
tidak tepasang, Linggi haluan -1%, Linggi buritan - 1,1%, gading -29,49%, wrang +11,11%, galar
balok +4,11 %, galar kim +3,90%, balok geladak – 19,14 %, geladak -33,33 %, kulit luar -41,18
%, pagar -20%. .Menurut ketentuan bahwa KM Itakoh memiliki ukuran kontruksi yang belum
sesuai dengan nilai acuan yang telah ditetapkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tahun 2023.
Bahan yang digunakan kapal KM Itakoh mulai dari lunas, linggi haluan, linggi buritan, galar kim,
galar balok, gading dan kulit lambung terbuat dari kayu bangkirai. Bangkirai merupakan jenis
kayu yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca. Kayu bangkirai memiliki kelas awet I,II,III
dan kelas kuat I,II.dengan kategori awet (I-III) (tahan 10,15 bahkan tahun), dan kategori kuat (III) (kukuh lentur mutlak 725- ≥ 1100 kg/cm2 dan kokoh tekanan mutlak 425 – ≥ 650 kg/cm2
).
Berat jenis kering udara 0,64 - ≥ 0,90 ton/m3
. Menurut ketentuan bahwa pemakaian bahan
kontruksi KM Itakoh memakai jenis bangkirai sudah sesuai dengan standart yang telah ditetapkan
oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tahun 2023.
Pentingnya mengikuti acuan tentang konstruksi kapal yang telah di tetapkan Biro
Klasifikasi slaah satunya adalah demi mencegah kecelakaan, menekan segala risiko berlayar, dan
memastikan mesin kapal masih bekerja secara normal dan layak untuk melaut. Beberapa
keuntungan lainnya berkenaan dengan dipertahankannya klasifikasi kapal tersebut antara lain: 1.
Tujuan Asuransi. 2. Tujuan pencharteran. 3. Penjualan Kapal. 4. Keuangan. 5. Bukti pemeliharaan
yang rutin dan rajin. 6. Survei sertifikat statutory.
Kata Kunci: BKI, kesesuaian,konstruksi kapal ikan, Ukuran

Actions (login required)

View Item