Nabila, Gawinda Nura (2024) Revenge in Disguise: Retaliasi Tit-for-Tat Iran Terhadap Amerika Serikat dalam Cyber Warfare Pasca 9/11. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (266kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (318kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (738kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (154kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (191kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji retaliasi siber Iran terhadap Amerika Serikat sebagai respons atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan sebagai manifestasi strategi balancing dan bandwagoning dalam konteks perang siber pasca 9/11. Dengan metode eksplanatif dan berlandaskan teori Neorealisme, studi ini
menganalisis faktor-faktor penyebab dan dinamika sebab-akibat dalam perilaku antarnegara. Temuan menunjukkan bahwa Iran memilih serangan siber terhadap infrastruktur kritis AS sebagai bentuk perlawanan asimetris berbiaya rendah, menghindari perang konvensional skala besar. Pengembangan kapabilitas siber Iran dimotivasi oleh balas dendam atas sanksi ekonomi, penjagaan keamanan nasional, dan proyeksi pengaruh regional. Dalam sistem internasional yang anarkis, Iran berupaya mencapai balance of power melalui peningkatan kemampuan siber, kerja sama dengan Tiongkok dan Rusia, serta pemanfaatan kelompok proksi dan aktor non-negara. Meskipun di bawah tekanan
embargo, Iran menunjukkan potensi sebagai kekuatan siber yang sedang bangkit dengan memanfaatkan kreativitas hacker dan rekayasa sosial, berbeda dengan pendekatan AS yang mengandalkan investasi besar dalam teknologi. Studi ini menyimpulkan bahwa kapabilitas siber memainkan peran krusial dalam strategi keamanan nasional dan pengaruh geopolitik Iran di Timur Tengah dan kancah internasional.

Kata Kunci: Iran, Amerika Serikat, retaliasi siber, balancing, bandwagoning, Neorealisme, infrastruktur kritis, keamanan nasional, keseimbangan kekuatan, kapabilitas siber, Timur Tengah.

Actions (login required)

View Item