Uniplaita, Dortheis Eper and Johan, Andrew and Ismail, Suhartini (2024) Uji Banding Sensitivitas Dan Spesitifitas Hasil Ukur Pengkajian Nyeri Pada Pasien Delirium Di Unit Perawatan Kritis. Masters thesis, Universitas Diponogo.

	Text 1. Halaman Depan.pdf Download (836kB)
	Text 2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (770kB)
	Text 3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (922kB)
	Text 7. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB)
	Text 8. Daftar Pustaka.pdf Download (1MB)
	Text 9. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Latar belakang: Pasien kritis sering mengalami nyeri sehingga permasalahan nyeri, dan pentingnya hasil ukur pengkajian nyeri membutuhkan skala nyeri yang senstif dan spesifik untuk menilai nyeri pada pasien delirium dengan ventilasi mekanik di intensive care unit ICU. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sensitivitas dan spesitifitas hasil ukur behavioral pain scale (BPS), dan nonverbal pain scale (NVPS) dalam menilai nyeri pasien delirium dengan ventilasi mekanik.
Metode: Pengukuran nyeri dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari selama 5 – 10 menit terhadap 144 pasien delirium yang menggunakan ventilasi mekanis. Critical care observation tool (CPOT) sebagai pembanding, sedangkan behavioral pain scale (BPS), dan nonverbal pain scale (NVPS) sebagai test. Analisis Receiver Operator Characteristic (ROC) digunakan untuk menentukan sensitivitas dan spesitivitas hasil ukur pengkajian nyeri BPS dan NVPS.
Hasil: Hasil ukur pengkajian nyeri BPS dengan cut of point > 3 dan NVPS dengan cut of point > 2 menghasilkan sensitivitas dan spesitifitas dalam kategorik sangat tinggi di setiap waktu pengukuran nyeri yaitu pada pagi, siang dan malam hari. Hasil ukur BPS memiliki sensitivitas lebih tinggi, sedangkan hasil ukur NVPS memiliki spesitifitas yang lebih tinggi (97,9% ; 91,1% dan 95,9% ; 93,3%)
Kesimpulan: Pengkajian nyeri pada pasien delirium dengan penggunaan ventilasi mekanik membutuhkan alat pengkajian nyeri yang tepat. Hasil ukur BPS dan NVPS secara sensitif dan spesifik mampu membedakan nyeri pada pasien kritis yang delirium dengan penggunaan ventilasi mekanis di ruang ICU.

Kata Kunci : Sensitivitas, Spesitifitas, Pengkajian Nyeri, Unit Perawatan Kritis

Actions (login required)

View Item