Search for collections on Undip Repository

PENGUATAN NAGARI DAN PERAN BUNDO KANDUANG : STUDI KASUS NAGARI SUNGAI PUA DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT

RAFI, MUHAMMAD (2024) PENGUATAN NAGARI DAN PERAN BUNDO KANDUANG : STUDI KASUS NAGARI SUNGAI PUA DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

[img] Text
COVER.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (933kB)
[img] Text
BAB I.pdf - Submitted Version

Download (713kB)
[img] Text
BAB II.pdf - Submitted Version

Download (703kB)
[img] Text
BAB III.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (947kB)
[img] Text
BAB V.pdf - Submitted Version

Download (543kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (659kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Penguatan Nagari dan Peran Bundo Kanduang :
Studi Kasus Nagari Sungai Pua Di Kabupaten Agam
Provinsi Sumatera Barat
Perubahan istilah nagari ke desa yang mengacu pada Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1979 tentang Desa, menjadikan nagari hilang akan jati dirinya.
Pada masa pemerintahan desa peran serta dari pemangku adat tidak dilibatkan di
dalamnya, salah satunya dapat dirasakan oleh unsur Bundo Kanduang dan
keberlangsungan adat pada masa desa tidak begitu terasa. Pelemahan-pelemahan
yang terjadi terhadap nagari pada masa orde baru, menjadi keresahan yang
dirasakan oleh masyarakat minangkabau. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
mengetahui bagaimana peran Bundo Kanduang dalam penguatan nagari melalui
program nagari madani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan basis data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan literatur yang
terkait dengan rumusan masalah yang telah diajukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan ketika Nagari Badesa-desa hal yang
dijalankan oleh Pemerintah Desa hanya secara sistem pemerintahan saja,
sedangkan sistem Banagari yang dipahami oleh masyarakat nagari sama sekali
tidak ada dalam ranah pemerintahan desa. Babaliak Ka Nagari kaum adat menjadi
mitra bagi pemerintah nagari, tidak hanya mewarnai dari luar tetapi menjiwai dari
dalam. Dengan kata lain, saling melengkapi baik dalam sistem pemerintahan
nagari maupun sistem banagari. Babaliak Ka Nagari, secara informal bundo
kanduang diwadahi dalam sebuah lembaga nagari yakni Lembaga Bundo
Kanduang Nagari Sungai Pua dan secara formal bundo kanduang menjadi salah
satu unsur adat yang dipilih untuk menjadi bagian dalam Badan Musyawarah
(BAMUS) Nagari. Dalam mensukseskan Gerakan Nagari Madani (GNM) di
Nagari Sungai Pua, peran dari Bundo Kanduang Nagari dapat dilihat dari adanya
korelasi antara kegiatan yang dilakukan dengan apa yang menjadi point dalam
Assesment GNM, hidupnya kegiatan dalam pengamalan nilai-nilai keislaman dan
adat istiadat di nagari. Sehingga hasil dari pelaksanaan Gerakan Nagari Madani
(GNM) di 82 Nagari se-Kabupaten Agam juga menjadi Value yang dibangun
dalam penguatan nagari. Jadi apapun proses yang terjadi dalam nagari, bundo
kanduang juga memiliki peran penting dan keberadaannya sama sekali tidak
pernah ditinggalkan.
Kata kunci : Pemerintah desa/nagari, Gerakan Nagari Madani, Bundo
Kandung dalam penguatan nagari

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 03 Jul 2024 06:37
Last Modified: 03 Jul 2024 06:37
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/24729

Actions (login required)

View Item View Item