Febriyanti, Nur Aini Bella (2024) POLA PENGELOLAAN DAERAH HULU DAS GARANG SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR DI METROPOLITAN SEMARANG. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO; FAKULTAS TEKNIK.

Text (Abstrak) Abstrak bella.pdf Download (11kB)

Abstract

Bencana banjir adalah fenomena yang menjadi masalah di Metropolitan Semarang. Hal
ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, pola penggunaan lahan, dan drainase yang kurang
memadai. Kondisi tersebut diperparah dengan tata kelola pada DAS dan pola pengelolaan yang
tumpang tindih yang kurang dapat merespon permasalahan yang terjadi. Berdasarkan data pada
periode bulan januari hingga april tahun 2023 tercatat sebanyak 18 kejadian banjir di Metropolitan
Semarang. Dengan urgensi tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang fokus pada penyebab
banjir di Metropolitan Semarang. Salah satu permasalahan adalah pada daerah hulu sungai DAS
Garang. Wilayah DAS yang mencakup 3 unit administrasi yaitu Kota Semarang, Kabupaten
Semarang, dan Kabupaten Kendalperlu mendapat perhatian khususnya daerah huu yang belum
dapat diatasi permasalahan fisik dan lingkunganya. DAS Garang terbagi menjadi empat sub-DAS
diantaranya yaitu DAS Garang Hulu, DAS Kreo, dan DAS Kripik, serta DAS Garang Hilir atau
Banjir Kanal Barat. Berdasarkan aliran air sungainya berasal dari Sungai Kreo, Sungai Kripik,
dan Sungai Garang Hulu yang mempertemukan atau menyatu menjadi Sungai Garang pada bagian
hilir DAS, yang kemudian berbentuk seperti botol yang mana pada hulu DAS membesar dan
mengecil di bagian hilirnya. Wilayah Metropolitan Semarang sering terjadi banjir karena
keberadaannya berada di hilir DAS Garang. Bencana banjir memiliki keterkaitan dalam
pengelolaan DAS, apabila tata kelola DAS kurang baik, dan tidak segera diperbaiki maka
pergerakan komponen air yang mengalir pada aliran DAS akan menyebabkan bencana banjir.

Actions (login required)

View Item