Mumtaz, Farah Alisha (2024) HUBUNGAN POLA ASUH OTORITATIF DAN INTENSITAS KOMUNIKASI JARAK JAUH ORANG TUA-ANAK DENGAN KETERBUKAAN DIRI MAHASISWA PERANTAU TERHADAP KELUARGA. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf - Submitted Version Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf - Submitted Version Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf - Submitted Version Download (1MB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (1MB)
	Text Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Keluarga idealnya dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi
individu, tetapi tidak semua individu dapat secara leluasa membagikan hal yang
bersifat pribadi dengan keluarganya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengkaji hubungan antara pola asuh otoritatif dan intensitas komunikasi jarak
jauh orang tua-anak dengan keterbukaan diri mahasiswa perantau. Teori yang
digunakan adalah Teori Keterikatan yang dikemukakan oleh John Bowlby dan
Teori Pertukaran Sosial. Penelitian dilakukan dengan melibatkan sebanyak 60
responden yang merupakan mahasiswa aktif dari Universitas Diponegoro yang
berasal dari luar kota Semarang dan hidup sendiri serta jauh dari keluarga. Hasil
uji hipotesis dengan analisis Kendall Tau menunjukkan adanya hubungan positif
antara pola asuh otoritatif dan intensitas komunikasi jarak jauh orang tua-anak
dengan keterbukaan diri mahasiswa perantau terhadap keluarga. Hal ini
mengungkapkan bahwa semakin otoritatif pengasuhan yang diberikan orang tua,
semakin besar pula ketersediaan mahasiswa perantau untuk membagikan hal-hal
yang bersifat pribadi dengan keluarga. Hal ini sesuai dengan Teori Keterikatan
yang berasumsi bahwa responsivitas dan kehangatan yang diberikan dalam bentuk
pengasuhan cenderung akan membentuk hubungan keterikatan yang aman pada
diri anak sehingga mendorong adanya keterbukaan diri. Selain itu, hasil penelitian
juga mengungkapkan bahwa semakin tinggi intensitas komunikasi antara orang
tua dan anak selama terpisah jarak fisik, semakin besar pula ketersediaan
mahasiswa perantau untuk membagikan hal-hal yang bersifat pribadi dengan
keluarganya. Hal ini sesuai dengan Teori Pertukaran Sosial yang menyatakan
bahwa individu cenderung akan mempertahankan hubungan yang dinilai
menguntungkan. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang
konsisten dan bermakna antara orang tua dan anak dalam menjaga kedekatan
emosional meskipun keduanya terpisah oleh jarak fisik. Penelitian ini memberikan
pemahaman tentang bagaimana pola asuh otoritatif dan komunikasi dengan
intensitas tinggi dapat meningkatkan keterbukaan diri mahasiswa perantau
terhadap keluarga yang pada akhirnya dapat membantu pemeliharaan hubungan
keluarga terutama dalam konteks jarak jauh.
Kata Kunci: Hubungan Keluarga Jarak Jauh, Dinamika Hubungan Keluarga,
Keterbukaan Diri Mahasiswa Rantau, Keterikatan Mahasiswa Rantau

Actions (login required)

View Item