Search for collections on Undip Repository

Cancel Culture sebagai Respons Masyarakat terhadap Pelaku Kasus Perselingkuhan : Kajian pada Akun Instagram @Arawindak

Mourina, Stella Jehovani Ratna (2024) Cancel Culture sebagai Respons Masyarakat terhadap Pelaku Kasus Perselingkuhan : Kajian pada Akun Instagram @Arawindak. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

[img] Text
COVER.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf - Submitted Version

Download (914kB)
[img] Text
BAB 2.pdf - Submitted Version

Download (616kB)
[img] Text
BAB 3.pdf - Submitted Version

Download (3MB)
[img] Text
BAB 4.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (801kB)
[img] Text
BAB 5.pdf - Submitted Version

Download (403kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf - Submitted Version

Download (448kB)
[img] Text
LAMPIRAN .pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Fenomena cancel culture muncul sebagai bentuk penolakan masyarakat terhadap tokoh publik
yang berperilaku menyimpang. Penelitian bertujuan untuk memahami fenomena cancel culture
dan berbagai tindakan terkait dengan mengkaji pada fenomena cancel culture yang terjadi
kepada seorang aktris yang terlibat perselingkuhan, Arawinda Kirana. Arawinda Kirana adalah
Aktris pendatang baru yang namanya mulai dikenal masyarakat lewat film Yuni (2021). Pada
film tersebut Arawinda Kirana berperan sebagai Yuni, yang mana lewat film tersebut Arawinda
Kirana memperoleh penghargaan salah satunya adalah pemenang Piala Citra 2021 kategori
Perempuan Pemeran Utama Terfavorit, beliau juga dikenal karena menciptakan tagar
#BerkainBersama yaitu suatu gerakan yang mengajak kalangan anak muda untuk melestarikan
dan menggunakan kebaya, dan beliau akrab dikenal masyarakat sebagai “Kartini Modern”
Setelah melakukan analisis penelitian mengenai cancel culture pada aktris Arawinda Kirana
dengan melakukan analisis pada komentar khalayak pada akun Instagram @arawindak, dengan
menggunakan metode analisis Netnografi, paradigma Konstruktivis, dengan mendasarkan
penelitian pada teori Teori New Media, Teori Cancel Culture, Speech Code Theory dan Teori
Simbolik Konvergensi, diperoleh komentar yang mengarah kepada praktik cancel culture pada
unggahan akun Instagram @arawindak periode tanggal 4 November 2022 - 2 September 2023,
dimana total terdapat 5 unggahan dengan 2 unggahan merupakan trailer film ‘Like and Share’
dan film pendek ‘DIAM’, dan 2 unggahan lain adalah kolaborasi bersama Clara Indonesia
Magazine dan Haute Magazine’s Fall dan satu unggahan saat Arawinda Kirana mendatangi
American Film Institute Fest Film Festival. 2 unggahan sebelum cancel culture terjadi yaitu
pada unggahan di tanggal 12 Agustus 2021 pada unggahan poster film Yuni dan unggahan 20
Januari 2022. Dari data diperoleh temuan bahwa Arawinda Kirana mengalami perubahan
respons dari masyarakat. Sebelum cancel culture Arawinda dikenal sebagai aktris muda
berbakat dan dikenal juga sebagai kartini modern’ yang banyak mendapatkan dukungan
khalayak, pujian baik kepada dirinya maupun karyanya. Perubahan respons khalayak setelah
Arawinda Kirana mengalami cancel culture diamati pada temuan yang terbagi kedalam
beberapa kategori berikut: Peningkatan performa akun dan followers pada masa awal
terjadinya cancel culture, komentar yang menunjukan berhenti memberikan dukungan kepada
target, komentar yang mengarah kepada tindakan calling out pada komentar berisikan saran
dan kritik pada komentar yang terbagi kedalam tiga jenis bentuk calling out yaitu golongan
melek hukum, membela keadilan korban perselingkuhan dan golongan yang memberikan kritik
vii
vii
atas tuntutan moral dan agama, tidak ditemukan komentar yang secara vokal menyatakan
berhenti mendukung produk atau brand yang terikat kerjasama dengan target tetapi pada
unggahan kolaborasi, atensi khalayak terhadap brand akan tertutup dengan ramainya komentar
negatif khalayak yang ditujukan kepada target.komentar pada kategori penolakan karya
berisikan kritik kepada film yang tidak objektif, penghinaan terhadap film, dan ajakan untuk
tidak menonton film, komentar mengarah pada virtual bullying berisi umpatan atau kalimat
mengandung kata kasar yang tidak terarah dan tidak memiliki definisi yang jelas, penghinaan
yang merendahkan fisik target, bentuk komentar labeling kepada Arawinda Kirana seperti
"pelakor" "perek" "genit" "home wrecker" "jablai" "gatal", dan komentar yang merendahkan
harga diri target.
Kata Kunci : Cancel Culture, Media baru, Instagram, Perselingkuhan, Tokoh Publik

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 27 Jun 2024 07:00
Last Modified: 27 Jun 2024 07:00
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/24255

Actions (login required)

View Item View Item