Indraswari, Ni Luh Ayu Diandra Pratisthita (2024) REPRESENTASI PERAN ORANG TUA TUNGGAL PADA PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DENGAN SINDROM ASPERGER DALAM DRAMA KOREA MOVE TO HEAVEN (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE). Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (420kB)
	Text Bab I.pdf - Submitted Version Download (346kB)
	Text Bab II.pdf - Submitted Version Download (189kB)
	Text Bab III.pdf - Submitted Version Download (722kB)
	Text Bab IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (195kB)
	Text Bab V.pdf - Submitted Version Download (156kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (196kB)
	Text Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Orang tua tunggal tentu mengalami kesulitan dalam mengisi peran ganda,
namun menjadi orang tua tunggal dengan anak berkebutuhan khusus memberikan
tantangan dan kompleksitas pada tingkatan yang berbeda. Media yang memiliki peran
sebagai sumber informasi sekaligus hiburan, untuk menampilkan secara akurat suatu
isu sosial di masyarakat, agar individu, kelompok atau suatu budaya terwakilkan.
Drama Korea Move to Heaven menampilkan kehidupan orang tua tunggal dengan anak
penyandang sindrom Asperger. Penelitian ini menguraikan bagaimana peran laki-laki
sebagai orang tua tunggal dalam pembentukkan karakter anak dengan sindrom
Asperger dengan mengimplementasikan teori semiotika John Fiske melalui level
realitas, level representasi dan level ideologi.
Peran laki-laki sebagai orang tua tunggal pada pembentukkan karakter anak
dengan sindrom Asperger menunjukkan adanya inkonsistensi dalam aspek disiplin.
Kemudian, dalam aspek afeksi ditunjukkan dominasi peran laki-laki sebagai orang tua
tunggal, yang mengabaikan otonomi anak. Lalu, dalam aspek pengembangan diri, lakilaki sebagai orang tua tunggal menujukkan bahwa anak yang memahami konsep diri
masih memerlukan validasi dari orang lain. Terakhir, pada aspek sosial, tidak
ditunjukkan secara mendalam penanaman nilai-nilai sosial oleh laki-laki sebagai orang
tua tunggal dengan anak penyandang sindrom Asperger. Secara keseluruhan, drama
Korea Move to Heaven belum mengangkat secara akurat dan maksimal terkait isu
orang tua tunggal dengan anak berkebutuhan khusus. Drama Korea Move to Heaven
cenderung meromantisasi peran laki-laki sebagai orang tua tunggal dengan anak
penyandang sindrom Asperger dengan menghadirkan unsur-unsur dramatis yang
mendukung konsep hegemonic maskulinitas. Melalui peran laki-laki sebagai orang tua
tunggal, anak dengan sindrom Asperger ditempatkan pada posisi yang rentan.
Kata Kunci: Orang Tua Tunggal, Pengasuhan Anak Sindrom Asperger,
Representasi, Drama Korea Move to Heaven, Semiotika John Fiske

Actions (login required)

View Item