Fatikha, Nanda Riyanggi Nurani (2024) Gambaran Sikap Perawat Tentang Spiritual Care Pada Pasien Kritis. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Halaman Depan.pdf Restricted to Registered users only Download (775kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab I.pdf Download (153kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab II.pdf Download (179kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab III.pdf Download (202kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab IV.pdf Download (166kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab V.pdf Download (149kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Bab VI.pdf Download (147kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB)
	Text 22020120120021-Nanda Riyanggi Nurani Fatikha-Lampiran.pdf Download (3MB)

Abstract

Pasien kritis yang di rawat di Intensive Care Unit (ICU) memerlukan perawatan komprehensif karena perubahan kondisi yang dapat mengancam nyawa. Spiritual care adalah layanan kesehatan yang mengintegrasikan aspek spiritual untuk penyembuhan pasien secara menyeluruh. Sikap perawat tentang spiritual care memengaruhi pemberian perawatan spiritual. Perawatan spiritual sangat penting bagi pasien kritis sehingga mendorong perawat memberikan spiritual care agar membantu meningkatkan keyakinan, harapan, dan kualitas hidup pasien kritis. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif survei dengan menggunakan kuesioner Spiritual Care Inventory (SCI) dengan jumlah responden 94 perawatICU/HCU/ICVCU rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap perawat dalam memberikan perawatan spiritual kepada pasien kritis. Hasil sikap perawat tentang spiritual care secara keseluruhan menunjukkan sikap yang positif. Intervensi spiritual care 54 responden (57,4%) menunjukkan kategori positif, meaning making sebanyak 58 responden (61,7%) menunjukkan kategori positif, dan faith rituals sebanyak 61 responden (64,9%) juga menunjukkan sikap yang positif. Sikap positif tersebut mencerminkan kesadaran perawat akan pentingnya intervensi spiritual care, refleksi diri dalam pengembangan kompetensi dan pemahaman spiritual perawat yang berkontribusi pada perawatan yang lebih bermakna dan holistik. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk merefleksi diri dan berdiskusi terhadap spiritual care yang telah diberikan agar membantu perawat menemukan ketenangan dalam diri sehingga lebih memahami dan meyakini spiritual care bermakna pada pasien kritis. Institusi rumah sakit mengevaluasi asuhan keperawatan, jumlah tenaga perawat kritis, tingkat pengalaman klinis, dan menghitung beban kelelahan kerja yang dapat mempengaruhi sikap dan kemampuan perawat dalam memberikan spiritual care pada pasien kritis.

Kata kunci : Pasien Kritis, Spiritual Care, Sikap Perawat

Actions (login required)

View Item