HIDAYAT, ALIF MAULANA (2024) PEMETAAN ENDAPAN SEDIMEN DI SELAT RUPAT PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN SINGLEBEAM ECHOSOUNDER (SBES) DUAL FREQUENCY. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf Download (14kB)
	Text Abstrak.pdf Download (10kB)

Abstract

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk sumber daya alam di sektor perikanan, pertambangan, kehutanan, dan
energi. Namun, keberadaan pulau-pulau yang tersebar memberikan tantangan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama terkait sedimentasi di perairan. Wilayah
utara Pulau Sumatera, khususnya Selat Rupat, menjadi fokus utama dalam penelitian ini karena aktivitas industri dan pembukaan lahan yang masif meningkatkan risiko sedimentasi,
mengancam ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, pemetaan endapan sedimen di wilayah ini menjadi penting untuk memahami karakteristik sedimentasi
dan mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan endapan sedimen di wilayah utara Pulau Sumatera menggunakan teknologi
Singlebeam Echosounder (SBES) Dual Frequency. Endapan sedimen merupakan masalah lingkungan yang signifikan di daerah tersebut, terutama karena aktivitas industri dan
pembukaan lahan yang luas meningkatkan risiko sedimentasi di perairan, mengancam ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir. Dalam penelitian ini, uji ketelitian data
pemeruman dilakukan untuk mengevaluasi akurasi data yang dihasilkan dari proses pemeruman menggunakan echosounder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar data memenuhi ketelitian orde khusus, meskipun beberapa data memerlukan penyesuaian. Selanjutnya, hasil pemetaan endapan sedimen menunjukkan bahwa wilayah penelitian dibagi menjadi tiga zona dengan karakteristik endapan sedimen yang berbeda dengan jenis sedimen yang terendapkan pada area penelitian didominasi oleh jenis lanau, pasir, dan kerikil. Penghitungan total volume endapan sedimen dilakukan menggunakan perangkat lunak AutoCAD dengan metode perbandingan garis kontur, menghasilkan nilai Cut Volume sebesar 81239,60 m^3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses sedimentasi di wilayah tersebut dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan manajemen sumber daya perairan yang berkelanjutan di masa depan.

Actions (login required)

View Item