RAMADHANI, AMALIA SUKMA SUCI (2024) SYSTEMATIC REVIEW: EFEKTIVITAS EKSTRAK BAHAN ALAM (BIJI TANAMAN) SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO AMALIA SUKMA.pdf - Published Version Download (495kB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu jenis penyakit yang menjadi permasalahan di Indonesia. DBD pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya. Indonesia sempat mengalami KLB paling tinggi pada tahun 2009 dengan jumlah kasus 154.855 dan jumlah kematian sebesar 1.384 korban jiwa. Dalam pengendaliannya sering kali menggunakan larvasida sintetik karena dianggap lebih efektif, praktis dan ekonomis. Akan tetapi, hal tersebut justru membuat larva menjadi resisten terhadap insektisida. Salah satu cara agar tidak terjadi resistensi, dibutuhkan adanya larvsida alami. Banyak peneliti melakukan penelitian dalam pembuatan larvasida alami salah satunya yaitu menggunakan biji tanaman, oleh karena itu, tulisan ini merangkum beberapa hasil dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelusuran artikel, didapatkan hasil bahwa dari 17 artikel penelusuran yang telah ditemukan, mendapatkan hasil bahwa terdapat 4 jenis biji tanaman yang memiliki tingkat toksik yang tnggi, yaitu ekstrak biji alpukat, ekstrak biji kayu besi, ekstrak biji sirsak, dan ekstrak biji mahoni dengan nilai LC50 yaitu 8,87 ppm, 141,88 ppm dan 346,06 ppm, dan 603 ppm, dan <1000 ppm. Semua jenis biji tanaman yang ditemukan dari database online memiliki senyawa metabolik sekunder yang dapt digunakan sebagai larvasida, senyawa tersebut yaitu flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid

Kata kunci: larvasida OR bioinsektisida OR biji OR Aedes aegypti OR mortalitas OR Demam Berdarah Dengue OR LC50.

Actions (login required)

View Item