MAHADIKA, FARRAS ASYAM (2024) PEMETAAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KUDUS (Studi Kasus: Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf Download (36kB)
	Text Abstrak.pdf Download (11kB)

Abstract

Bencana tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi setiap tahunnya di Kabupaten Kudus. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus, sebanyak 38 kejadian bencana tanah longsor pada tahun 2023. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dengan unit pemetaan terkecil tingkat desa untuk menghasilkan peta risiko skala menengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan sistem informasi geografis dengan proses overlay antar parameter
penyusunnya dengan metode pembobotan dan skoring untuk memetakan risiko bencana tanah longsor. Pemetaan ancaman mengacu pada Permen PU No.22/PRT/M/2007 dengan menggunakan enam parameter yaitu tutupan lahan, curah
hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, keberadaan sesar, dan jenis batuan. Pemetaan kerentanan dan kapasitas mengacu pada PERKA BNPB No.02 Tahun 2012 dan dokumen perangkat penilaian kapasitas daerah BNPB Tahun 2017 dengan pembobotan pada sub-parameter menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dalam pemilihan parameter pada pemetaan nantinya dimodifikasi menyesuaikan ketersediaan datanya serta kondisi wilayah penelitian. Pemetaan risiko nantinya dilakukan menggunakan analisis dengan perkalian matriks Vulnerability Capacity Analysis (VCA). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus memiliki tingkat
risiko terhadap bencana tanah longsor untuk kelas rendah sebesar 51% atau 7620.505 Ha dari total luas wilayahnya, kelas sedang sebesar 48% atau 7260.766 Ha dari total luas wilayahnya, dan kelas tinggi sebesar 1% atau 1801.860 Ha dari
total luas wilayahnya.

Actions (login required)

View Item